BPBD Sleman Petakan Zona Rawan Merapi dan Longsor Prambanan, Material Gunung Capai 4,2 Juta Meter Kubik
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Raden Haris Martapa, memaparkan peta rawan bencana di kawasan Gunung Merapi, Prambanan, dan Berbah dalam jumpa pers di Sleman, Kamis (16/10/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
Ia mengatakan bahwa kesiapsiagaan bencana menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk menjaga keselamatan warga.
“Fokus utama memang ada di kawasan Prambanan, mengingat kondisi topografi dan curah hujannya yang tinggi,” ucapnya.
Menurutnya, masa kritis yang menjadi perhatian BPBD Sleman berada antara akhir Oktober hingga tiga bulan pertama tahun depan. Dalam periode itu, intensitas hujan diperkirakan meningkat, sehingga risiko banjir, longsor, hingga angin puting beliung lebih besar.
“Antara akhir bulan Oktober hingga tiga bulan pertama setelahnya menjadi acuan kami dalam melakukan langkah-langkah antisipasi,” tuturnya.
BPBD Sleman juga terus memperkuat sistem mitigasi dan peringatan dini di berbagai sektor, termasuk sekolah dan kelompok masyarakat.
BACA JUGA : Tari Sugriwa Subali 7.400 Penari Pecahkan Rekor MURI di HUT ke-74 Kulon Progo
BACA JUGA : 5 Spot Wisata Terbaik Jogja dengan View Gunung Merapi, Indah dan Menenangkan Hati
“Jadi, secara keseluruhan kami terus memperkuat kesiapsiagaan, mitigasi, dan sistem peringatan dini, baik di sekolah, masyarakat, maupun di daerah rawan Merapi,” imbuhnya.
Selain memantau kondisi lokal, BPBD Sleman juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih detail terkait durasi dan intensitas musim hujan.
“Mudah-mudahan nanti dari BMKG akan memberikan informasi yang lebih detail lagi terkait panjangnya musim hujan ke depan, seberapa lama dan seberapa intensitasnya,”sebutnya.
Ia mengatakan bahwa intensitas hujan dan angin kencang dalam sepekan terakhir cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada pepohonan besar.
“Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kami mohon agar masyarakat dapat bersama-sama melakukan pemangkasan ranting pohon,” tambahnya.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir tim Tim Reaksi Cepat (TRC)BPBD Sleman harus turun langsung ke sejumlah titik untuk menangani pohon tumbang akibat hujan deras dan angin.
BACA JUGA : Ada Empat Kategori Lomba, UGM Trail Run Digelar September di Lereng Gunung Merapi
BACA JUGA : Pendaki Ilegal Gunung Merapi Di-Blacklist Semua Gunung di Indonesia
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: