Atap Bocor Tunda Pemindahan Ratusan Pedagang ke Pasar Induk Godean, Pemerintah Pilih Tunggu Sempurna

Atap Bocor Tunda Pemindahan Ratusan Pedagang ke Pasar Induk Godean, Pemerintah Pilih Tunggu Sempurna

Disperindag memeriksa atap bocor di Pasar Induk Godean, Sleman, Senin (13/10/2025). Kebocoran menjadi salah satu alasan penundaan pemindahan pedagang ke pasar baru.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Rencana pemindahan ratusan pedagang dari shelter sementara menuju Pasar Induk Godean yang semula dijadwalkan pada (15/10/2025) mendatang, terpaksa ditunda. 

Bukan karena kesiapan administrasi atau logistik, melainkan karena faktor sederhana namun krusial, kebocoran atap dan sistem drainase yang belum sempurna.

Suasana Pasar Induk Godean pada Senin (13/10/2025) siang tampak sepi dan belum beroperasi penuh. 

Di antara deretan kios baru berarsitektur modern, masih terdengar bunyi palu dan gergaji. Beberapa pekerja terlihat memeriksa atap yang bocor, sementara petugas Disperindag Sleman mondar-mandir memastikan perbaikan berjalan.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Aris Herbandang, mengungkapkan bahwa keputusan menunda pemindahan pedagang diambil setelah melihat kondisi lapangan yang belum ideal.

“Pada awalnya, kami menargetkan pemindahan pedagang dari pasar relokasi ke Pasar Godean pada tanggal 15 Oktober,” katanya. 

BACA JUGA : Zonasi Pasar Godean Rampung, 250 Pedagang Sudah Sepakat Titik Dagang

BACA JUGA : Pasar Godean Diproteksi, Disperindag Sleman Pastikan Hanya 289 Pedagang Pelasaran Aktif

“Namun dalam perkembangannya, meski sebagian besar persiapan sudah siap, masih ada beberapa titik yang memerlukan penyempurnaan,” ujarnya 

Menurutnya, sejumlah los dan kios mengalami kerusakan setelah hujan deras beberapa hari terakhir.

“Ada talang air yang bocor, padahal sebelumnya tidak pernah bermasalah. Karena itu, kami memutuskan menunda pemindahan agar tidak terjadi hal yang merugikan pedagang,” jelasnya.

Ia menegaskan, prioritas utama saat ini adalah memperbaiki infrastruktur yang terdampak, terutama terkait sistem aliran air dan kebocoran. 

“Kami sudah bersepakat dengan para pedagang untuk menyelesaikan dulu perbaikan di titik-titik yang memang membutuhkan perhatian. Hal itu penting agar aktivitas perdagangan nanti bisa berjalan lancar," ucapnya. 

"Selain persoalan bocor dan aliran air, kami juga telah berdiskusi dengan pedagang mengenai kondisi jalan di sisi barat yang masih dalam tahap perbaikan berat. Kondisi tersebut tentu menghambat akses mobilisasi barang," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait