Kasus Keracunan Merebak, Bupati Sleman Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Tak Akan Dihentikan
Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan meski kasus keracunan terjadi, dengan evaluasi dan pengawasan ketat.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat dipastikan tetap berjalan meski sejumlah kasus keracunan masih mencuat di lapangan.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan bahwa pemerintah kabupaten berkomitmen untuk mendukung penuh pelaksanaan program tersebut di wilayahnya.
Menurutnya, MBG memiliki tujuan besar untuk memperkuat ketahanan gizi, khususnya bagi anak sekolah dan kelompok rentan, sehingga tidak bisa dihentikan begitu saja hanya karena kendala teknis.
“Waduh, saya belum mendengar kabar itu,” katanya saat ditanya mengenai isu pembatalan program MBG, Kamis (25/9/2025).
Ia menegaskan bahwa kabupaten tidak punya kewenangan untuk membatalkan program, tetapi justru bertugas memastikan pelaksanaan berjalan sesuai standar.
“Belum dengar kalau benar mau dibatalkan. Tapi kami, selaku pemerintah kabupaten, berusaha sebaik mungkin membantu agar program pemerintah pusat ini bisa berjalan dengan baik di wilayah kami,” ujarnya.
BACA JUGA : Aksi Sapi Bergambar Wajah Presiden Prabowo, BEM KM UGM Kritik Program MBG dan Tuduh Langgar Konstitusi
BACA JUGA : Heboh Surat Larangan Bongkar Dugaan Keracunan MBG di Sleman, Bupati Angkat Bicara
Meski demikian, ia tidak menutup mata terhadap berbagai insiden keracunan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, kasus tersebut menjadi evaluasi penting agar distribusi makanan lebih diawasi. Ia menekankan bahwa masalah utama bukan terletak pada program, tetapi pada kualitas pengelolaan dan pengawasan teknis di lapangan.
“Kami hanya berharap terus ada evaluasi, sehingga pelaksanaannya betul-betul selesai sesuai yang diharapkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari penyedia bahan makanan, sekolah, hingga tenaga kesehatan.
Menurutnya, hanya dengan koordinasi yang baik, keamanan makanan dapat terjamin.
Ia menyebut pengawasan harus dilakukan secara ketat, mulai dari proses pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan ke penerima manfaat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: