Bupati Bantul: Masalah Sampah Tak Bisa Diselesaikan Teknologi, Budaya Harus Berubah
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan pentingnya perubahan budaya masyarakat dalam mengelola sampah, bukan hanya mengandalkan teknologi.--Foto: Kristiani Tandi Rani/Diswayjogja.id
“Hal ini memalukan, apalagi bagi tamu yang masuk dari arah barat dan timur,” tuturnya.
Untuk mengatasi masalah itu, ia memerintahkan pemasangan kamera pengawas di sejumlah titik rawan.
“Saya juga telah memerintahkan pemasangan CCTV oleh Dinas Kominfo di titik-titik rawan. Sehingga jika sosialisasi dan edukasi sudah dilakukan, namun masih ada yang membuang sampah sembarangan, maka penegakan hukum harus dilakukan,” imbuhnya.
Ia menegaskan, penindakan akan dilakukan secara tegas dengan cara yang memberi efek jera.
“Nama dan wajah para pelanggar akan dipublikasikan di media sosial sebagai efek jera,” sebutnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa persoalan utama justru berasal dari kebiasaan masyarakat di lingkup terkecil.
“Saudara-saudara sekalian, yang paling saya khawatirkan adalah budaya pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga merupakan porsi terbesar volume sampah, yang dihasilkan individu-individu di rumah,” tambahnya.
Menurutnya, perubahan perilaku masyarakat sangat penting untuk mengurangi beban pengelolaan sampah.
“Inilah sumber sampah terbesar yang harus kita kelola dengan disiplin, perubahan budaya, dan penegakan aturan yang tegas,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: