Bupati Bantul: Masalah Sampah Tak Bisa Diselesaikan Teknologi, Budaya Harus Berubah

Bupati Bantul: Masalah Sampah Tak Bisa Diselesaikan Teknologi, Budaya Harus Berubah

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan pentingnya perubahan budaya masyarakat dalam mengelola sampah, bukan hanya mengandalkan teknologi.--Foto: Kristiani Tandi Rani/Diswayjogja.id

BANTUL, diswayjogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan bahwa permasalahan sampah tidak cukup diselesaikan dengan teknologi, melainkan membutuhkan perubahan budaya masyarakat. 

Menurutnya, tanpa kesadaran kolektif untuk membuang sampah pada tempatnya, investasi besar sekalipun tidak akan efektif.

“Anggaran kita bisa habis hanya untuk itu. Teknologi juga terus berkembang, hampir setiap hari ada pihak yang menawarkan teknologi baru. Tetapi saya berpikir, tanpa perubahan budaya, semua itu tidak akan signifikan menyelesaikan masalah,” katanya, Selasa (10/9/2025).

Ia menilai perubahan budaya sangat mendesak karena kemampuan anggaran daerah terbatas. 

BACA JUGA : Dapur Rumah Tangga Capai 100 Ton Per Hari, Hasto Dorong Revolusi Pengelolaan Sampah Lewat MAS JOS

BACA JUGA : Tinjau Program Mas Jos di Pakualaman dan Kraton, Hasto Komitmen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

“Mengapa budaya ini harus diubah? Karena kita tidak punya cukup dana untuk meniru Singapura atau Eropa. Anggaran yang kita keluarkan untuk mengelola sampah sudah puluhan miliar, tetapi kita masih melihat banyak orang membuang sampah sembarangan: di pinggir jalan, di sungai, bahkan di saluran irigasi dan drainase,” jelasnya.

Selain mengedepankan perubahan budaya, Halim juga menekankan pentingnya penegakan hukum. Ia menyebut Satpol PP telah diperintahkan untuk menindak pembuang sampah sembarangan. 

“Itulah mengapa kemarin Satpol PP kita perintahkan melakukan OTT, operasi tangkap tangan, terhadap pembuang sampah,” ujarnya. 

Dari laporan yang diterimanya, mayoritas pelaku justru berasal dari luar Bantul. 

“Dari laporan Satpol PP, mayoritas pelaku justru orang dari kota, yang membuang sampah sembunyi-sembunyi menjelang subuh atau dini hari dengan mobil atau motor, lalu ditinggalkan di pinggir ring road,” ucapnya.

Pelanggar Siap Dipajang di Medsos

Ia pun menyoroti masih maraknya praktik pembuangan sampah sembarangan di wilayahnya. Ia menilai kebiasaan tersebut tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mencoreng wajah daerah di mata pendatang.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Bakal Kembangkan Pengolahan Sampah di Lahan Kosong Kotagede

BACA JUGA : Soroti Soal Sampah, Kedai Kebun Forum Gelar Pameran 'Uwuhmu Tekan Ndi'

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: