Angka Kecelakaan Bantul Tertinggi se-DIY, Wabup Ingatkan Orang Tua: Jangan Biarkan Anak Naik Motor

Angka Kecelakaan Bantul Tertinggi se-DIY, Wabup Ingatkan Orang Tua: Jangan Biarkan Anak Naik Motor

Petugas Satlantas Polres Bantul bersama Dinas Perhubungan memberikan sosialisasi keselamatan berkendara kepada pelajar dalam upaya menekan angka kecelakaan di Bantul.--Foto: HO (Humas Pemkab Bantul)

BANTUL, diswayjogja.id - Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul. 

Berdasarkan data tahun lalu, angka kecelakaan di kabupaten ini tercatat paling tinggi dibandingkan empat kabupaten dan satu kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurutnya, yang lebih memprihatinkan, sebagian besar korban kecelakaan justru berasal dari kelompok usia produktif. 

Kondisi ini dinilai mengancam keberlangsungan generasi muda Bantul.

BACA JUGA : Kecelakaan Tunggal di Ring Road Selatan Banguntapan, Pengendara Motor Tewas di Tempat

BACA JUGA : Kecelakaan Beruntun di Prambanan Libatkan Tiga Kendaraan, Dua Orang Luka-Luka

“Angka kecelakaan di Bantul memang masih tinggi, bahkan tertinggi di DIY. Yang menjadi perhatian, korban terbanyak adalah usia produktif,” katanya di Bantul, Senin (8/9/2025).

Ia menekankan pentingnya memberikan pengarahan dan motivasi kepada generasi muda, khususnya anak-anak dan remaja, agar lebih peduli terhadap keselamatan berlalu lintas. 

“Lewat kesempatan ini, mari anak-anak kita beri pengarahan dan motivasi untuk menjaga keselamatan berkendara,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa anak-anak yang belum memenuhi syarat kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) sebaiknya tidak dibiarkan mengendarai sepeda motor.

“Jika belum memiliki SIM, jangan dibiarkan mengendarai sepeda motor. Ini berbahaya, baik untuk anak-anak maupun pengguna jalan lain,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan para orang tua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). 

Menurutnya, secara emosional maupun kemampuan berkendara, usia tersebut belum siap berada di jalan raya. 

“Saya minta orang tua jangan memberi keleluasaan kepada anak-anak usia SD dan SMP untuk membawa kendaraan bermotor, karena kesiapan emosional dan kemampuan berkendara mereka belum memadai,” pesannya.

Dishub Ajak Warga Peduli Jalan Raya

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: