MPBI DIY Desak Akuntabilitas Polri Usai Insiden Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob

MPBI DIY Desak Akuntabilitas Polri Usai Insiden Ojol Tewas Tertabrak Rantis Brimob

Pengemudi ojol di Yogyakarta menggelar aksi pita hitam, doa bersama, dan tabur bunga di depan Polda DIY untuk mengenang Affan Kurniawan yang tewas tertabrak rantis Brimob.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

Dengan demikian, menurutnya, insiden ini harus dipandang sebagai momentum penting untuk memperbaiki sistem perlindungan HAM di Indonesia. 

“Kita tidak boleh berhenti pada penanganan kasus. Reformasi sistemik adalah kewajiban negara agar peristiwa tragis ini tidak terulang kembali,” lanjutnya.

Gelar Aksi Pita Hitam dan Doa Bersama 

Ratusan pengemudi ojol di Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB) menggelar aksi solidaritas mengenang rekan mereka yang tewas tertabrak rantis Brimob. 

Aksi dilakukan dengan membagikan pita hitam, doa bersama, hingga tabur bunga di depan Markas Polda DIY, Jumat (29/8/2025).

Ketua FOYB, Rie Ramawati, mengatakan aksi ini menjadi simbol duka mendalam sekaligus tuntutan agar penegakan hukum berjalan tegas dan transparan. 

“Ini kita bagikan pita hitam kepada semua pengguna jalan yang ada di perempatan Condongcatur, kemudian menuju ke Polda untuk menyalakan lilin, tabur bunga, serta doa bersama di depan Markas Polda,” lanjutnya. 

Ia menambahkan, aksi solidaritas tersebut juga disertai ibadah bersama sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi korban. 

“Setelah itu kita akan salat Jumat bersama di sini, sekaligus salat gaib untuk mendoakan rekan kami yang meninggal,” pungkasnya. 

Ia menegaskan bahwa FOYB mendesak aparat kepolisian menindak tegas pelaku penabrakan. Menurutnya, peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan, melainkan tindakan yang memiliki konsekuensi serius. 

“Harapannya, pelaku yang menabrak rekan kita agar segera diproses secara hukum dan diberi hukuman yang setimpal, karena itu suatu bentuk kesengajaan membunuh rekan kita di jalan,” harapnya.

Lebih jauh, ia menyebut aksi tersebut diikuti puluhan ojol dari berbagai komunitas dan platform yang bersatu tanpa memandang bendera perusahaan. 

“Ini sekitar 50 peserta dari semua komunitas platform, kami datang karena merasa kehilangan sekaligus menuntut keadilan,” sebutnya.

Bagi FOYB, tragedi ini bukan hanya tentang duka, tetapi juga momentum untuk memperjuangkan perlindungan lebih baik bagi pekerja transportasi daring.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait