Bertani Bisa Kaya, Kementan Lepas Ekspor Rp1,1 Miliar dari Sleman

Bertani Bisa Kaya, Kementan Lepas Ekspor Rp1,1 Miliar dari Sleman

Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp1,135 miliar dari Sleman, terdiri atas kemiri, cabai segar, dan susu evaporasi.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Kementerian Pertanian melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai Rp1,135 miliar dari Lapangan Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Rabu (20/8/2025). 

Komoditas tersebut berupa kemiri, susu evaporasi, dan cabai segar yang dikirim ke tiga negara tujuan.

Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menegaskan bahwa pertanian bukan sekadar identik dengan kesusahan, tetapi justru bisa menjadi sumber kesejahteraan apabila ditekuni secara serius dengan sentuhan inovasi dan pengetahuan.

“Bertani bisa menjadi sumber kesejahteraan, asal ditekuni dengan serius. Banyak contoh anak muda yang omzetnya ratusan juta hingga miliaran rupiah setahun dari bertani,” katanya.

BACA JUGA :  Jogja Benih Expo 2025, Sri Paduka Ajak Produksi Pertanian Kokoh Secara Budaya

BACA JUGA : Sri Sultan Siapkan Tanah Kas Desa untuk Pasokan Pertanian ke Kopdes Merah Putih

Ia mencontohkan, jika seorang petani muda mampu meraih omzet Rp1 miliar setahun, maka dengan margin keuntungan 30 persen, penghasilan bulanannya bisa mencapai sekitar Rp25 juta.

“Hidup di Sleman dengan penghasilan segitu tentu lumayan sekali. Apalagi kalau masih bujangan, calon mertuanya pasti tidak ragu,” ucapnya disambut tawa hadirin.

Menurutnya, Kementerian Pertanian telah membina lebih dari 300.000 petani muda di seluruh Indonesia. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.400 orang berhasil meraih omzet Rp100 juta - Rp500 juta per tahun, sementara sebagian lainnya bahkan sudah menembus omzet miliaran rupiah.

“Generasi muda punya potensi besar untuk menekuni sektor pertanian dengan serius. Dengan teknologi, cara pikir baru, dan pasar yang semakin terbuka, pertanian tidak kalah menjanjikan dibandingkan sektor lain,” tuturnya.

Ia menambahkan, ekspor dari Sleman ini diharapkan menjadi motivasi bagi anak-anak muda untuk melihat pertanian sebagai peluang masa depan. 

“Kalau digarap dengan ilmu dan kerja keras, pertanian bisa membawa kita tidak hanya swasembada, tapi juga berdaulat pangan dan berjaya di pasar global,” imbuhnya.

Dorong Mekanisme HPP dan HET 

Harga pangan kerap menjadi dilema antara kepentingan petani dan konsumen. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: