Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Kejari Sleman Masih Dalami Keterangan Sejumlah Saksi

Pemanggilan kembali saksi itu untuk mempertegas dan menyodokan pertanyaan yang baru, sehingga tim penyidikan Kejari Sleman dapat mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya. 

"Nanti biar untuk dibawa ke penuntutan di persidangan kami tidak kekurangan alat bukti itu. Sehingga lebih baik sekarang kita lengkapi semua, kita perdalam keterangan yang ada nanti untuk dilakukan penetapan tersangka ke depannya," terang Bambang. 

BACA JUGA : Dugaan Korupsi Bandwith Internet di Diskominfo Sleman, Kejati DIY Sita 34 Dokumen

BACA JUGA : JCW Dukung Polda DIY Usut Tuntas Dugaan Korupsi Pengadaan TIK Disdik Gunungkidul

Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Bakal Kembali Diperiksa

Kepala Kejari Sleman, Bambang Yunianto, menyebutkan mantan Bupati Sleman Sri Purnomo bakal diperiksa kembali jika diperlukan oleh tim penyidikan. 

"Tidak menutup kemungkinan, nanti untuk mantan bupati bisa kami panggil lagi. Tapi tidak menutup kemungkinan pada saat ini sementara belum ya, baru kemarin kita panggil pertama waktu itu mantan bupati," imbuhnya.  

Pihaknya sata ini telah menyita sejumlah dokumen yang ada termasuk alat komunikasi hanphone. Selain itu, tim penyidik belum memerlukan melakukan penggeledahan. 

"Nanti akan kami lihat seperti apa ke depannya. Kalau memang perlu adanya penggeledahan pasti kami lakukan," tandasnya.  

BACA JUGA : Polda DIY Periksa 8 Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Komputer TIK Disdik Gunungkidul

BACA JUGA :  PHK Pekerja Pabrik Garmen PT MTG di Sleman, Dana Rp3,9 Miliar untuk 989 Orang

Kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata Sleman pada tahun 2020 disebut telah merugikan keuangan negara mencapai Rp10 milyar lebih. 

Kasus itu telah menyeret nama mantan Bupati Sleman Sri Purnomo dan Putra Bupati Sleman, Raudi Akmal. 

Sumber: