Konsep RTH Dibagi Tiga Zona yang Dibangun di Eks Parkir ABA Malioboro

Konsep RTH Dibagi Tiga Zona yang Dibangun di Eks Parkir ABA Malioboro

Eks Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) berlantai tiga di kawasan Malioboro, bakal diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dibagi menjadi tiga zona. Anggaran pembangunan RTH tersebut berasal dari Dana Keistimewaan. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Selain itu, dalam sumbu filosofis juga diidentifikasi terdapat satwa atau habitat sawah, sehingga sejumlah pohon bakal ditanam untuk pengijauan di RTH itu.

"Nanti untuk penanaman atau penghijauannya sendiri kan dari space yang ada, itu dengan penutupan pohon-pohon yang ada di sana. Ya, 50 persen sampai 55 persen rencananya," tuturnya. 

BACA JUGA : Soal Pampers Kuda, Pemkot Yogyakarta Bakal Tertibkan Parkir Andong di Malioboro

BACA JUGA : Kendaraan Meningkat 40 Persen, Parkir Insidental GOR Amongrogo Kurang Diminati Wisatawan

Termasuk direncanakan penanaman pohon endemik Yogyakarta yang memiliki makna filosofis, yang di dalam DED juga telah dimasukkan jenis pohon yang tepat di RTH tersebut.

Sementara untuk luas lahan yang bakal menjadi RTH di eks TKP ABA, pihaknya tengah menelusuri dengan berkoordinasi Dinas Perhubungan DIY yang mengelola lahan parkir tresebut. Selain itu juga  Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (PTR) DIY yang mengukur lahan tersebut.

"Karena untuk RTH ini baru kita kembali identifikasi kembali, termasuk keluasannya berapa. Tapi kurang lebih sekitar 7.000-an. Tapi nanti untuk tepatnya dari dinas PTR juga akan ngukur, nanti juga mungkin dari pihak keraton untuk mengeluarkan kekancingan," imbuhnya.

Pembangunan RTH di eks TKP ABA Malioboro ini menggunakan anaggaran Dana Keistimewaan. Namun, Kusno belum memastikan anggaran yang dibutuhkan pembangunan RTH itu. 

BACA JUGA : Dialihkan ke Kawasan Ketandan, Parkir ABA Malioboro Bakal Diubah Menjadi Ruang Terbuka Hijau

BACA JUGA : Ratusan Pedagang dan Juru Parkir Tolak Pembongkaran Parkir ABA Malioboro

"Kalau yang dibutuhkan berapanya, ya nanti ya sesuai dengan DED-nya ya. Kalau kami menyampaikan sekian, nanti DED-nya beda nanti. Ya rencana menggunakan dana keistimewaan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: