Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Yogyakarta Imbau Warga Siapkan Mitigasi Mandiri

Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Yogyakarta Imbau Warga Siapkan Mitigasi Mandiri

Kerusakan atap bangunan rumah warga di Tegal Panggung, Danurejan, Kota Yogyakarta, pada Sabtu (12/4/2025). BPBD Kota Yogyakarta mengimbau masyakarat untuk mitigasi secara mandiri.--Dok. BPBD YK

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan mempersiapkan mitigasi secara mandiri, menghadapi cuaca ekstrem.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Darmanto, menjelaskan bahwa status Siaga Darurat Bencana sedang dalam proses perpanjangan untuk ketiga kalinya melalui Surat Keputusan Wali Kota.

"Sejumlah kejadian yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa cuaca ekstrem membawa dampak cukup luas di wilayah kota. Oleh karena itu, masyarakat untuk tetap waspada, rutin memantau informasi cuaca, serta melakukan langkah mitigasi secara mandiri di lingkungan tempat tinggal masing-masing," ujar Darmanto, Senin (14/4/2025).

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG), wilayah Kota Yogyakarta diperkirakan masih akan mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir.

BACA JUGA : Status Siaga Darurat Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga Mei 2025

BACA JUGA : Bencana Hidrometeorologi Masuk Siaga Darurat, Pemkot Yogyakarta Lakukan Simulasi EWS Otomatis

Darmanto mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

“Warga dimohon untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama terhadap keberadaan pohon besar dan baliho yang berpotensi roboh serta menjaga kebersihan saluran air dengan tidak membuang sampah ke selokan atau sungai,” katanya.

BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyebutkan cuaca di wilayah DIY untuk tanggal 14–16 April 2025 berpotensi hujan sedang-lebat di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan tengah, serta sebagian wilayah Bantul dan Gunungkidul.

Dengan kondisi atmosfer yang labil dan kelembapan udara yang tinggi (70–95%), BMKG memperkirakan potensi pertumbuhan awan hujan cukup lebat dalam beberapa hari mendatang.

BACA JUGA : Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana

BACA JUGA : Peduli Bencana Longsor dan Banjir, IDAI Perwakilan Pekalongan Gelar Baksos Bagikan Sembako dan Sumbang Rehab

“Masyarakat kami himbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, maupun sambaran petir, terutama di wilayah rawan bencana,” jelasnya.

Selama bulan Maret 2025, BPBD Kota Yogyakarta mencatat 39 kejadian bencana yang tersebar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. Rinciannya mencakup 6 kejadian tanah longsor, 19 kejadian hidrometeorologi seperti pohon tumbang, dahan patah, rumpun bambu roboh, serta satu unit EWS yang tersambar petir, kemudian 10 kejadian bangunan roboh dan  4 kejadian lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait