Wisata Kuliner dan Buah Tangan Ikonik Semarang Jadi Surga Rasa Paling Gak Boleh Dilewatkan

Jumat 19-12-2025,14:37 WIB
Reporter : Tri Diah Aprilia
Editor : Syamsul Falaq

Tersembunyi di kawasan Gang Pinggir, Moaci Gemini merupakan mochi khas Semarang yang kini kembali populer. Berbeda dengan mochi Jepang yang halus, mochi ini biasanya memiliki balutan tepung sangrai atau wijen di bagian luarnya. Di dalamnya, terdapat isian kacang tanah tumbuk yang manis dan bertekstur kasar. Ukurannya yang pas untuk sekali gigit membuat siapa saja sulit untuk berhenti memakannya. Meskipun lokasinya berada di jalan yang cukup sempit, antusiasme pembeli untuk berburu mochi ini tidak pernah surut.

BACA JUGA : Mengabadikan Keindahan Lawang Sewu Semarang, Simak Referensi Selengkapnya Berikut Ini

BACA JUGA : Sempurnakan Liburan, Berikut Rekomendasi 10 Pusat Oleh-Oleh Terbaik Semarang dan Simak Informasi Lengkapnya

Soto Bangkong

Bagi penyinta hidangan berkuah, Soto Bangkong adalah nama yang sudah melegenda sejak tahun 1950-an. Terletak di persimpangan jalan yang strategis, soto ini menyajikan kuah bening dengan rasa kaldu ayam yang ringan namun tetap kaya rasa. Yang membuat pengalaman makan di sini semakin spesial adalah beragam lauk pendamping yang disajikan di meja, seperti sate kerang, sate telur puyuh, hingga tempe goreng yang garing. Soto ini sangat cocok dijadikan menu sarapan untuk memulai hari sebelum berkeliling kota.

Babat Gongso Pak Karmin

Jika Anda berada di sekitar Jembatan Mberok atau Simpang Lima saat malam hari, pastikan untuk mencicipi Babat Gongso racikan Pak Karmin. Hidangan ini terdiri dari potongan babat sapi yang dimasak dengan bumbu gongso tumisan kecap manis dengan bumbu rahasia yang menghasilkan cita rasa manis-pedas-gurih. Teknik memasak dengan api besar memberikan aroma smoky atau sangit yang khas. Tekstur babatnya sangat empuk, jauh dari kesan alot, sehingga sangat nikmat disantap bersama nasi putih hangat.

Es Cong Lik

Semarang dikenal dengan cuacanya yang cukup terik, dan tidak ada cara yang lebih baik untuk mendinginkan diri selain dengan semangkuk Es Cong Lik. Nama "Cong Lik" sendiri merupakan singkatan dari "Kacung Cilik" (pembantu kecil), merujuk pada sejarah sang penjual di masa lalu. Es puter tradisional ini disajikan dengan berbagai pelengkap seperti potongan alpukat, kelapa muda, sagu mutiara, hingga roti tawar. Kesegaran alaminya sangat berbeda dengan es krim modern, memberikan nuansa nostalgia di setiap suapannya.

Kawasan Pandanaran dan Kota Lama

Sebelum meninggalkan Semarang, pastikan untuk mampir ke pusat belanja di Jalan Pandanaran yang menyediakan segala macam oleh-oleh dalam satu area. Setelah puas berbelanja, Anda bisa menutup perjalanan dengan mengunjungi Kota Lama Semarang. Di sana, bangunan-bangunan tua yang telah direvitalisasi kini berubah menjadi kafe-kafe estetik dengan nuansa retro. Menikmati secangkir kopi di tengah kemegahan arsitektur masa lalu akan menjadi cara yang manis untuk mengakhiri petualangan kuliner Anda di Kota Atlas ini.

BACA JUGA : Destinasi Indoor Populer dan Paling Hype di Semarang Akhir Tahun 2025

BACA JUGA : Rekomendasi Destinasi Alam Primadona di Semarang untuk Memulihkan Diri, Simak Informasi Selengkapnya Disini 

Menjelajahi Semarang melalui kulinernya adalah cara terbaik untuk memahami jati diri kota ini yang sesungguhnya. Setiap hidangan, mulai dari lumpia yang renyah hingga kuah soto yang segar, menceritakan bagaimana sejarah dan budaya dapat menyatu di atas piring. Kekayaan rasa ini bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga tentang merawat tradisi dan menghargai warisan para leluhur yang terus dijaga hingga hari ini. Semarang membuktikan bahwa di tengah arus modernisasi, keaslian rasa tetap memiliki tempat istimewa di hati setiap orang.

Kategori :