Dampak rekayasa lalu lintas juga dirasakan warga kampung sekitar Jembatan Kewek. Adi Kusuma, Ketua RW 01 Tegal Panggung, Danurejan, mengatakan bahwa warganya mulai khawatir wilayah mereka menjadi lebih padat akibat banyak kendaraan yang salah masuk jalur alternatif.
BACA JUGA : Jembatan Kewek Dikaji Ulang, Pemkot Yogyakarta Fokus Pertahankan Fasad Heritage
BACA JUGA : Jembatan Kewek Masuk Kategori Rusak Berat, Pemkot Yogyakarta Susun DED dan Ajukan Anggaran ke Pusat
“Baru satu jam mulai, tapi orang luar sudah banyak yang salah masuk. Akhirnya lewat kampung kita. Ini akan berimbas langsung ke warga,” jelas Adi.
Dia mengatakan sejak dulu jalur kampungnya hanya boleh dilalui sepeda motor, bukan mobil, sehingga potensi kepadatan menjadi perhatian khusus.
“Kami masih bingung aksesnya bagaimana. Tadi sempat ada pro-kontra soal tidak adanya jalan keluar ke Ledok Tukangan, tapi katanya sudah diberikan dua akses. Nanti kalau ada kontra dari warga, kami akan sampaikan ke kelurahan dan kecamatan, bahkan audiensi ke wali kota,” terangnya.
Adi juga mengatakan bahwa Jembatan Kewek berada dalam wilayah administrasi warganya, sehingga setiap permasalahan yang muncul selalu berdampak langsung ke masyarakat setempat.
BACA JUGA : Usia Lebih 100 Tahun, Jembatan Kewek Akan Diperbaiki? Ini Kata Sri Sultan
BACA JUGA : PKL Malioboro Keluhkan Dampak Uji Coba Full Pedestrian, Omzet Turun 75 Persen
“Kami berharap pemerintah bisa merangkul warga dalam pembangunan Jembatan Kewek, supaya semua bisa berjalan lancar,” imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa sosialisasi rekayasa lalu lintas sejauh ini lebih banyak diterima melalui pemberitaan media. “Dari kelurahan hanya info umum saja, detailnya kami belum tahu,” tandasnya.
Penerapan rekayasa lalu lintas Jembatan Kewek diprediksi berlangsung hingga beberapa bulan ke depan sampai seluruh proses preservasi selesai.
Diberitakan sebelumnya, Dirlantas Polda DIY mulai menerapkan perubahan pola arus kendaraan menuju kawasan Malioboro, Rabu (10/12/2025) pagi.
BACA JUGA : Hasto Wardoyo Tegaskan Malioboro Tidak Full Pedestrian, Rekayasa Lalin Bersifat Parsial
BACA JUGA : Tidak Ada Penutupan Malioboro Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta Pastikan Titik Nol Tetap Dibuka
Salah satu perubahan signifikan terjadi di Jalan Margo Utomo. Jika sebelumnya kendaraan dapat langsung berbelok kanan menuju Malioboro, kini arus diarahkan lurus hingga Jalan Kridosono.