Almarhum Argo juga aktif dalam departemen yang sama, sehingga keduanya memiliki kedekatan emosional maupun organisasi.
Sidang kasus dengan terdakwa Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan ini akan terus dikawal oleh mahasiswa lintas angkatan.
Mereka berharap keadilan bagi Argo dan keluarganya dapat ditegakkan secara transparan.
Persidangan ini digelar secara online lantaran alasan keamanan usai rangkaian aksi mahasiswa beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, mahasiswa FH UGM menilai jalannya persidangan secara tatap muka akan memberi ruang lebih luas bagi keterbukaan publik.
Puluhan mahasiswa yang hadir memastikan akan terus mengikuti proses hukum hingga tuntas.
Solidaritas ini disebut sebagai bentuk dukungan moral sekaligus pengawalan agar proses persidangan berjalan sesuai hukum yang berlaku.
Kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Argo sebelumnya mendapat sorotan lantaran melibatkan sesama mahasiswa UGM.
Publik menilai kasus ini perlu dikawal dengan cermat, agar tak hanya memberikan keadilan bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pembelajaran bagi civitas akademika.
Harapan terbesar dari mahasiswa, kata Dimas, adalah agar keadilan dapat benar-benar ditegakkan.
“Kami hanya ingin memastikan, tidak ada pihak yang merasa dirugikan, baik dari sisi keluarga korban maupun pihak kampus,” ujarnya.