Pemkot Yogyakarta Bakal Kembangkan Pengolahan Sampah di Lahan Kosong Kotagede

Rabu 03-09-2025,07:25 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Untuk mengatasi permasalahan sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan mengembangkan integrated farming atau pertanian terpadu sekaligus pengolahan sampah di wilayah Tegal Gendu Prenggan, Kotagede. 

Pengembangan pertanian terpadu dan pengolahan sampah itu memanfaatkan lahan kosong milik Pemkot Yogyakarta. 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan ada lahan milik Pemkot Yogyakarta seluas sekitar 1.500 meter persegi di Tegal Gendu, Prenggan, Kotagede 

“Nanti kita bikin biopori di sini, olah sampah yang tidak bau karena sampah bersih (organik dari dapur) hanya untuk pelihara maggot hasilnya untuk pertanian. Ini nanti basisnya pertanian. Jadi kita bikin pupuk di sini, terus ada demplot percontohan cabai, terong atau pisang,” kata Hasto saat meninjau lahan di Tegal Gendu, bantaran Sungai Gajah Wong, Selasa (2/9/2025).

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Targetkan Program Mas Jos Dapat Mereduksi 20 Persen Volume Sampah

BACA JUGA : Soroti Soal Sampah, Kedai Kebun Forum Gelar Pameran 'Uwuhmu Tekan Ndi'

Hasto mencontohkan pertanian terintegrasi dengan pengolahan sampah sudah diterapkan di Bausasran. Pengelolaan sampah antara lain sampah organik dengan biopori dan sisa makanan untuk memelihara maggot. 

Hasilnya maggot digunakan sebagai pakan lele dan pupuknya untuk pertanian. Hasto juga mengaku pernah mengunjungi pemanfaatan lahan di Bausasran untuk pertanian terpadu dan pengolahan sampah di tempat itu tidak berbau karena sampah dari dapur masuk biopori maupun untuk pakan maggot.

“Jadi semua diintegrasikan dengan pengolahan pupuk bisa menyelesaikan (sampah) satu wilayah prenggan. Ini (lahan) sudah milik pemkot. Jadi bisa segera kita mulai. Bisa kita gali bikin biopori secara komunal dan bukan sampah yang berbau,” ujarnya. 

Pemanfaatan lahan dengan pertanian terpadu sekaligus pengolahan sampah itu sejalan dengan gerakan Masyarakat Jogja OIah Sampah (Mas Jos) yang digencarkan. 

BACA JUGA : Warga Cokrodiningratan Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Tabungan Lewat Budidaya Maggot

BACA JUGA : Sri Sultan Bertemu Hasto di Balai Kota, Bahas Penanganan Sampah dan Normalisasi Sungai

Hasto menekankan pentingnya memilah sampah dari rumah sehingga sampah dari dapur organik dimasukan ke biopori maupun pakan maggot. 

Pihaknya juga akan memetakan kembali lahan-lahan aset Pemkot Yogyakarta di wilayah yang belum termanfaatkan untuk dikembangkan pertanian terpadu sekaligus pengolahan sampah.

“Jadi model seperti ini akan saya cari untuk menyelesaikan sampah di lingkungan masing-masing,” terangnya. 

Kategori :