UMKM dan Pelaku Wisata DIY Diminta Masukkan Unsur Budaya dalam Produk Wisata

UMKM dan Pelaku Wisata DIY Diminta Masukkan Unsur Budaya dalam Produk Wisata

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Sabtu (6/12/2025), mendorong para pelaku wisata dan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih serius mengintegrasikan unsur budaya ke dalam berbagai produk pariwisata--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

KULON PROGO, diswayjogja.id - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, mendorong para pelaku wisata dan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih serius mengintegrasikan unsur budaya ke dalam berbagai produk pariwisata. 

Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat identitas lokal sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah.

GKR Bendara menyampaikan bahwa pariwisata Yogyakarta tidak hanya bertumpu pada penjualan destinasi, tetapi juga pada kemampuan untuk menceritakan nilai-nilai budaya yang melekat pada setiap produk yang ditawarkan kepada wisatawan.

“Pariwisata itu cukup besar. Tidak hanya soal dodolan (jualan) destinasi, tetapi bagaimana bisa menceritakan budaya kita, mengemas budaya menjadi produk pariwisata,” ujarnya dalam sebuah kegiatan yang dihadiri pelaku wisata, UMKM, dan akademisi di Kulon Progo, Sabtu (6/12/2025).

BACA JUGA : GKR Bendara: Keraton Yogyakarta Genjot Konten Budaya Masuk Data AI dan Algoritma Medsos

BACA JUGA : Keraton Yogyakarta Dorong Generasi Muda Hiasi Media Sosial dengan Budaya Nusantara

Menurutnya, pemahaman budaya menjadi syarat utama bagi para pelaku industri pariwisata. Mereka perlu mencari dan mempelajari informasi tentang sejarah, nilai, serta kekayaan budaya Yogyakarta yang bisa diadaptasi menjadi elemen produk kreatif.

“Budaya itu tidak hanya tari, gamelan, atau wayang. Hari ini kita juga membahas batik, jamu, perhiasan, semua itu adalah produk UMKM yang memiliki nilai budaya dan sejarah. Harapannya bisa dikemas menjadi sarana penyampaian budaya yang lebih halus dan konkret,” jelasnya.

GKR Bendara juga mendorong kolaborasi antara UMKM, pelaku wisata, dan pemerintah daerah untuk memasukkan nilai budaya pada setiap karya yang dihasilkan.

Mulai dari perhiasan, fashion, furnitur, hingga produk kerajinan lainnya, semuanya disebut memiliki akar budaya yang kuat di DIY.

BACA JUGA : Event Akhir Tahun di Yogyakarta Tetap Berjalan, Dispar DIY Pastikan Keamanan Wisatawan

BACA JUGA : Cara Yogyakarta Promosikan Pariwisata Lewat Jogjavaganza 2025, Libatkan 60 Seller dan 30 Buyer

“Saya berharap teman-teman pariwisata dan UMKM bisa memasukkan unsur budaya ke dalam setiap produk. Mau itu perhiasan, fashion, mebel, dan lainnya, semua punya sejarah yang berakar dari keraton atau kearifan lokal DIY,” tuturnya. 

Kehadiran pelaku wisata, UMKM, hingga pejabat daerah dalam kegiatan tersebut disebut GKR Bendara menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem pariwisata berbasis budaya di Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait