Misteri Kematian Rheza di Aksi Mapolda DIY: JPW Tuntut Tim Independen Bongkar Luka Tak Wajar Mahasiswa Amikom

Selasa 02-09-2025,18:31 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Tragedi meninggalnya Rheza Sendy Pratama (20), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, saat aksi unjuk rasa di Mapolda DIY, Minggu (31/8/2025) pagi, mendapat sorotan luas. 

Jogja Police Watch (JPW) mendesak pembentukan tim investigasi independen untuk mengungkap penyebab pasti kematian yang disebut tidak wajar itu.

Rheza yang merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2023, menurut keterangan keluarga, ditemukan dengan sejumlah luka di tubuhnya. 

Kepala Divisi Humas JPW, Baharuddin Kamba, menyebut kematian ini tidak bisa dilepaskan dari dugaan adanya kekerasan.

BACA JUGA : Kenaikan Pangkat Polisi Luka Demo, JPW Kritik: Korban Aksi Bagaimana?

BACA JUGA : Bandar Judi Online Bantul Belum Tertangkap, JPW Sebut Polda DIY Janggal

“Kami menyebut kematian ini tidak wajar karena berdasarkan pengakuan orangtua korban, terdapat sejumlah luka di tubuh Rheza, mulai dari tengkuk yang patah, luka bekas pijakan kaki, hingga luka pada wajah,” katanya, Selasa (2/9/2025).

Ia menambahkan, tidak hanya itu, bagian kaki dan tangan korban juga penuh luka lecet. 

“Di bawah matanya bahkan berubah warna menjadi putih. Pertanyaannya, jika benar korban hanya meninggal karena terkena gas air mata, apakah seberat itu luka-luka yang dialaminya?” ujarnya 

JPW menilai, untuk menjawab keraguan publik, perlu adanya tim investigasi independen yang melibatkan pihak eksternal. 

Hal ini agar penyelidikan bisa lebih objektif dan tidak menimbulkan kecurigaan bahwa polisi sedang melindungi anggotanya sendiri.

“Jika hanya mengandalkan investigasi internal kepolisian, dikhawatirkan hasilnya subjektif dan terkesan melindungi anggota polisi. Karena itu kami mendorong adanya tim independen,” ucapnya.

Menurutnya, kasus ini menyangkut nyawa seorang mahasiswa, sehingga negara berkewajiban memberikan keadilan bagi keluarga korban. 

“Rheza bukan hanya anak dari orangtuanya, tetapi juga bagian dari generasi muda bangsa. Tidak boleh ada nyawa yang hilang tanpa kejelasan,” tuturnya.

BACA JUGA : JPW Kritik Polda DIY Tangkap Pemain, Bandar Judi Online Diduga Kebal Hukum

Kategori :