Ikaputra mengatakan, Plengkung Nirbaya menghadapi tantangan serius terkait kondisi fisiknya. Terdapat potensi kerusakan struktur bangunan dinding Baluwarti di sisi selatan yang berupa retakan, hingga pada area Plengkung Nirbaya. Kerusakan ini tidak hanya mengancam keindahan arsitektur, tetapi juga keselamatan pengunjung.
Identifikasi telah dilakukan Dinas Kebudayaan DIY bahwa ada retakan pada lantai yang menyebabkan amblas hingga sekitar 10 cm. Selain itu, bagian tepi lantai Plengkung Nirboyo juga mengalami kerusakan, dengan pecahan dan kelupasan di beberapa sudut.
BACA JUGA : Ramp Check, Dinas Perhubungan Gunungkidul Temukan Bus Tidak Layak Jalan, Berikut Detailnya
BACA JUGA : Antisipasi Kebocoran Pendapatan Parkir, Dinas Perhubungan Bantul Bentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian
Peningkatan kegiatan pemanfataan ruang, termasuk untuk kegiatan pariwisata, meningkatkan kegiatan lalu lintas di seluruh kawasan. Ini berlawanan dengan upaya untuk menurunkan emisi karbon dan iklim mikro kawasan. Konsep ‘traffic calming’ yakni pengurangan intensitas lalu lintas, yang juga termasuk mendukung digunakan moda transportasi bukan motor serta pedestrian, harus diprioritaskan di kawasan ini.
“Konteks penanganan Plengkung Nirbaya tidak saja sebagai solusi struktur plengkung terhadap faktor-faktor tersebut. Namun, juga mempertimbangkan atribut-atribut pusaka budaya di dalam njeron benteng yang juga perlu dilindungi, dari ancaman-ancaman kerusakan tanpa mengurangi kemanfaatan atribut bagi masyarakat,” jelas Ikaputra.
Menata peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang atau obyek cagar budaya pada Kawasan keraton. Penataan dan pengaturan peran masyarakat, akan menjamin keberlanjutan dan kemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Hal ini juga menghindari kehilangan nilai budaya dan Sejarah.
“Strategi pertama yang harus dilakukan adalah pengaturan jumlah kunjungan untuk menghindari kepadatan yang dapat merusak objek cagar budaya. Salah satu langkah konkret adalah membatasi kendaraan yang masuk ke kawasan Keraton, terutama di akses Plengkung Nirbaya," ujarnya.
BACA JUGA : Sering Diterobos, Dinas Perhubungan Brebes Lakukan Penataan Water Barrier Flyover Kretek
BACA JUGA : Anggaran Dipangkas, Dinas Pariwisata DIY Rencanakan Promosi Digital untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Getaran yang dihasilkan oleh kendaraan berdampak negatif pada struktur bangunan yang telah berusia ratusan tahun ini. Langkah mengurangi arus lalu lintas di wilayah ini menjadi upaya preventif awal yang perlu dilakukan, sambil menyiapkan masterplan penataan dan pengembangan kawasan tersebut.