Status Siaga Darurat Bencana DIY Kembali Diperpanjang hingga 3 Maret 2025

Rabu 05-02-2025,12:06 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrim yang masih berlangsung, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menetapkan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 3 Maret 2025.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan perpanjangan status tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Kini status siaga darurat diperpanjang hingga 3 Maret 2025, yang sebelumnya berakhir di 2 Februari," ungkapnya di Yogyakarta, Selasa (4/2/2025).

Berdasarkan data BMKG tersebut, curah hujan di kawasan DIY berada pada kisaran 200 higga 300 milimeter (mm) degan intensitas sedang hingga lebat. 

BACA JUGA : DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hingga 2 Februari 2025, Masyarakat Diimbau Waspada

BACA JUGA : Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana

Meskipun bibit siklon tropis 99S dan 90S yang sebelumnya mendekati Samudera Hindia kini mulai menjauh, dampak cuaca ekstrem diprediksi masih akan terasa di sejumlah kawasan DIY.

"Hujan lebat diprediksi terjadi tanggal 4 sampai dengan tanggal 8 Februari 2025," jelasnya.

BPBD DIY pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi sepekan ke depan.

Bersama BMKG, pihaknya telah memetakan daerah yang berpotensi terdampak bencana akibat cuaca ekstrem tersebut. Salah satunya yaitu wilayah pantai selatan DIY yang diperkirakan mengalami peningkatan tinggi gelombang antara 3 hingga 5 meter.

BACA JUGA : BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Terkait Siklon 99S dan 90S, Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Bencana

BACA JUGA : Cuaca Tak Stabil, Waspada Gelombang Tinggi Jogja, BMKG Peringatkan Warga Sekitar

“Selain wilayah pesisir, daerah perbukitan seperti Pegunungan Menoreh dan beberapa kawasan berbukit lainnya juga masuk dalam kategori rawan longsor seperti di Kulonprogo, banyak daerah yang sudah mengalami rekahan tanah. Masyarakat diimbau untuk segera menghindari lokasi-lokasi tersebut jika hujan turun dengan intensitas tinggi dalam waktu lama,” katanya.

Meskipun kondisi cuaca ekstrem diprediksi terjadi, pemerintah daerah tidak akan melakukan penutupan tempat wisata, namun pihanya memberikan peratian khusus terutama di kawasan pantai.

“Wisata tetap dibuka, tetapi pengunjung dilarang berenang di laut saat gelombang tinggi. Untuk nelayan, jika pada 5 Februari nanti gelombang laut benar-benar meningkat, mereka dilarang melaut demi keselamatan,” tuturnya.

Kategori :