Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait penutupan Plengkung Gading.
BACA JUGA : UGM Gelar Konferensi Internasional IASFM, Bahas Migrasi Paksa Akibat Konflik Etnis dan Agama
BACA JUGA : Dishub Sleman Bakal Terima Satu Bus Sekolah Lagi Senilai Kurang Lebih Rp700 Juta
Dian menegaskan pentingnya mendapatkan arahan langsung dari Sultan Hamengkubuwono X sebagai otoritas utama dalam hal ini.
“Soal penutupan Plengkung Gading, saya belum tahu. Nanti saja kalau informasi yang saya dapat sudah lengkap. Setahu saya, memang benteng itu tertutup untuk bagian tertentu, tapi kalau Plengkung kan tempat keluar-masuk. Jadi ada beberapa titik Plengkung, bastion, dan sebagainya. Jadi, bagian yang terbuka tetap terbuka. Info valid harus dari HB X,” jelasnya.
Gerbang Utama Benteng Baluwerti
Plengkung Gading seperti diketahui, merupakan salah satu gerbang utama Benteng Baluwerti. Keberadaannya menurut GKR Mangkubumi merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Sumbu filosofi Yogyakarta tercatat membentang dari Panggung Krapyak di selatan hingga ke Tugu Pal Putih di utara, melintasi Kraton Yogyakarta sebagai pusatnya.
Saat ini, Plengkung Tarunasura dan Plengkung Nirbaya masih sangat terjaga bentuk aslinya. Gerbang berfasad melengkung inilah yang kemudian dikenal dengan nama plengkung.
Plengkung Tarunasura berada di Jalan Wijilan, dikenal sebagai Plengkung Wijilan. Sedangkan Plengkung Nirbaya berada di Jalan Gading, sehingga dikenal dengan Plengkung Gading.
Sedang Godok Lokasi Pemindahan
Penutupan Plengkung Gading tidak akan dilakukan serta merta tanpa sosialisasi dan rencana matang.
Terutama, untuk masyarakat yang melakukan giat perekonomian di kawasan tersebut, termasuk di kawasan Alun-alun Selatan.
BACA JUGA : Sempat Melambung Tinggi, Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Sleman Mulai Turun Hari Ini
BACA JUGA : Gumuk Pasir dan Sumbu Filosofis Dinilai Rusak, Keraton Jogja Usulkan untuk Lakukan Penataan Ulang
GKR Mangkubumi mengatakan, sedang menggodok lokasi pemindahan para pelaku ekonomi ini. Hal ini karena ujicoba baru akan dilakukan, dan belum diketahui kapan pastinya.
Namun dipastikan, Kraton Yogyakarta tidak mengusir para penggiat ekonomi di kawasan tersebut.
"Kita nggak ngusir penjual di sekitar sana, baru diujicobakan. Nanti kita atur juga untuk penanganan pedagang karena masih di data juga," tutup GKR Mangkubumi.