“Sebetulnya dasar regrouping [sekolah] untuk efisiensi. Secara geografis [SD Negeri 1 Jatimulyo] memang tidak memungkinkan untuk di regroup, risiko [keberlangsungan proses belajar mengajar] anaknya,” ujarnya.
Edy mengaku penggabungan sekolah dilakukan untuk efisiensi pengelolaan pendidikan. Beberapa pertimbangan dalam melakukan penggabungan sekolah antara lain kekurangan siswa dan guru. Dengan jumlah siswa yang terbatas, Edy mengaku sekolah tersebut menjadi prioritas untuk digabungkan.
“Memang hanya sedikit [jumlah siswa], sehingga seperti buah simalakama, kalau sampai di regroup, mau kemana [siswa],” ujarnya.