Pasca Pilkada 2024, Sri Sultan HB X Ajak Kerja Nyata dan Kolaborasi Budaya

Sabtu 18-01-2025,16:08 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

BANTUL, diswayjogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan pesan kepada ribuan perangkat kelurahan, dalam acara Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Sabtu (18/1/2025).

Sultan menyampaikan, pasca penyelenggaraan Pilkada 2024 bukan lagi untuk bukan lagi untuk selebrasi, atau malah untuk melanjutkan ketegangan di ruang maya.

"Pasca pesta demokrasi, tibalah saatnya kehidupan menemukan wujud sejati. Sudah seharusnya, waktu menjadi milik kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara," ungkap Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, hajat nasional pesta demokrasi, mulai  dari Pilpres dan Pemilihan Legislatif serentak, dilanjutkan dengan Pilkada serentak, dapat berjalan kondusif di DIY.  

BACA JUGA : Ditemui Jokowi di Kraton Kilen, Sultan HB X: Silaturahmi

BACA JUGA : Jokowi Bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Yogyakarta Selama 1,5 Jam

"Saya meyakini, kematangan masyarakat dalam berpolitik, salah satunya adalah buah dari teladan kepemimpinan  di segala level, seiring komitmen yang terjalin dari momentum “Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi” pada 28 Oktober 2023, dan “Jogja Nyawiji Awasi Pemilihan 2024”, pada 11 Oktober 2024," katanya.

Di sisi lain, aparat menunaikan tugasnya dengan penuh adab, menjadi tiang penyangga harmoni dan ketertiban. Tiada aksi represif,  aparat berkolaborasi dengan masyarakat, untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Sultan menyebutkan, dalam perannya sebagai kota pendidikan dan pariwisata, Yogyakarta dengan hangat membuka diri bagi warga pendatang dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara.

Dengan semangat inklusivitas, Yogyakarta berupaya merajut keragaman, yang terwujud melalui akulturasi, memperkaya nilai-nilai istimewa sebagai menjadi identitasnya. Harapannya, predikat Jogja Istimewa akan semakin bermakna, selaras dengan harmoni budaya yang terus berakselerasi.

BACA JUGA : Bentuk Rasa Syukur, Pemda dan Polda DIY Gelar Jogja Pandu Peradaban Nusantara

BACA JUGA : Pemda DIY Ajukan 100 Ribu Dosis Vaksin ke Kementan untuk Percepat Penanganan Kasus PMK

"Satu pesan saya, terkhusus bagi perantau, bahwa untuk memberi sumbangsih dan menjadi “wong Jogja”, tidaklah harus lahir di Jogja dan atau memiliki darah keturunan Jawa. Sudah semestinya, keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa Menjadi Jogja, adalah Menjadi Indonesia," ujar Sri Sultan.

Sri Sultan menjelaskan, dalam filosofi "Hamemayu Hayuning Bawana" terkandung kewajiban “Tri Satya Brata”.

Pertama, “rahayuning bawana kapurba waskitaning manungsa”—bahwa kesejahteraan dunia, tergantung pada manusia yang memiliki ketajaman rasa, serta bagaimana manusia menjalin harmoni dengan alam.

Kategori :