JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta telah memetakan kerawanan peningkatan arus lalu lintas (lalin) di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk mengurai peningkatan arus lintas itu Dishub Kota Yogyakarta menggunakan teknologi informasi area traffic control system (ATCS) dan bersama Satlantas Polresta Yogyakarta melakukan sistem buka tutup di beberapa ruas jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan di masa Natal ada beberapa area yang diprediksi ada peningkatan arus kendaraan khususnya di kawasan Tugu Malioboro Kraton (Gumaton).
Di samping itu beberapa simpang seperti simpang Sentul, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Jalan Bhayangkara, Jalan Bantul dan Jalan AM Sangaji.
“Karena di titik-titik itu ada gereja dan di masa Natal ada kegiatan peribadatan. Kami identifikasi di masa Natal, peribadatan misa pada tanggal 24 dan 25 Desember,” kata Agus Arif pada Senin (23/12/2024).
BACA JUGA : Masih Kekurangan, Dishub Bantul Rencanakan Pengadaan 944 Lampu Penerangan Jalan Umum Pada 2025
BACA JUGA : Pastikan Kenyamanan Misa, Tim Gegana Lakukan Sterilisasi 7 Gereja di Kota Yogyakarta
Peningkatan Arus Kendaraan
Menurutnya peningkatan arus kendaraan cukup tinggi diprediksi terjadi pada 24, 30 dan 31 Desember 2024. Pada 24 Desember peningkatan arus kendaraan di sekitar tempat-tempat peribadatan misa natal.
Contoh di Gereja Kotabaru di Jalan AM Sangaji dan Gereja Kidul Loji di Jalan Senopati. Meskipun dalam beberapa hari ini sudah ada peningkatan masyarakat yang menuju ke Yogyakarta terutama di angkutan publik kereta api dan bus, tapi belum signifikan.
Sedangkan di malam tahun baru peningkatan arus kendaraan terutama terjadi di kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, kawasan Tugu Yogyakarta, Kleringan, Kridosono, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Dr Soetomo dan beberapa ruas jalan lain.
Pada kawasan itu terutama gumaton menjadi tempat favorit masyarakat maupun wisatawan menikmati malam tahun baru.
“Kami memetakan titik-titik yang menjadi daerah tujuan masyarakat. Mayoritas di kawasan Gumaton. Sehingga kami akan melakukan upaya-upaya untuk mengalirkan kendaraan dan menghindari stuck (arus tak bergerak),” paparnya.
BACA JUGA : 3 Pemasang Reklame Ngemplang Pajak Hingga Rp 106 Juta, Bapenda Gandeng Kejari Brebes Untuk Tagih Tunggakan
BACA JUGA : Sejumlah Harga Bahan Pangan di Bantul Alami Peningkatan Jelang Natal
Optimalkan Sistem ATCS
Untuk mengurai peningkatan arus kendaraan, Dishub Kota Yogyakarta mengoptimalkan ATCS yang berada di simpang-simpang jalan yang terdapat alat peraga lalu lintas (APILL).