Menurut Wahyu, industri jasa boga tidak hanya terkait dengan penyediaan makanan, tetapi juga sebagai sektor yang terintegrasi dengan berbagai bidang lainnya, seperti pertanian, transportasi, dan manufaktur.
BACA JUGA : Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Segera Bertemu Sri Sultan Soal Hak Tanah di Yogyakarta
BACA JUGA : ABBWI 2024 Digelar, Geopark Jogja Terima Penghargaan Aspiring Geopark Nasional Terbaik
“Industri jasa boga memiliki prospek yang cerah. Ini bukan sekadar aktivitas memasak, tetapi bisa menjadi mega bisnis jika dikelaola dengan baik. Kreativitas, inovasi, dan strategi pemasaran yang tepat akan membawa industri ini ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Wahyu berpesan agar pelaku jasa boga terus menciptakan ide-ide inovatif yang sesuai dengan tren pasar. Pihaknya juga menyoroti pentingnya pengelolaan makanan yang higienis dan sehat.
“Setiap makanan yang disajikan harus memenuhi standar kesehatan agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat. Selain itu, melalui program seperti Gandeng Gendong, PPJI diharapkan dapat memberdayakan pelaku UMKM dan mendukung pembangunan daerah,” tambahnya.
Dengan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas, memperluas keanggotaan, dan mempererat kerjasama dengan pemerintah. Wahyu optimis PPJI mampu membawa dampak positif tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga bagi masyarakat, sektor pariwisata bahkan pembangunan daerah Kota Yogyakarta.