Upaya Tingkatakan Perekonomian Warga, Kelurahan Giwangan Lakukan Kolaborasi dengan APEKSI

Kamis 12-12-2024,15:26 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) sore ini, Selasa (10/12/2024) mengunjungi Kelurahan Giwangan. 

Dalam kunjungan ini ada dua objek yang menjadi fokus utama kunjungan mereka yakni Bendung Lepen dan Kelompok Tani Sanggrahan 59 Farm.

Mereka diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogya Kadri Renggana. 

Terkait Bendung lepen, Kadri menjelaskan sebelumnya area tersebut merupakan saluran irigasi dan taman yang tidak tertata, namun berangkat dari kepedulian kebersamaan gotong royong warga, kawasan ini diubanh menjadi taman wisata sekaligus konservasi lingkungan.

"Pembersihan dan penataan area ini dimulai sejak tahun 2020. Kemudian di tahun 2021menggandeng berbagai pihak dalam peningkatan infrastruktur," katanya.

Sedangkan tahun 2022 terdapat bantuan sarana prasarana untuk rebranding Bendung Lepen sebagai destinasi Wisata air. 

"Penguatan dan promosi Bendung Lepen melalui media sosial dan penguatan sarpras kawasan Bendung Lepen terus kami lalukan sampai sekarang," ujarnya.

BACA JUGA : Atasi Sampah yang Menggunung, TPST di Sleman Jadi Tombak Utama Pengelolaan

BACA JUGA : Potensi Banjir Lahar di Sekitar Gunung Merapi, Masyarakat Diminta untuk Waspada

Inovasi Pemerintah Kota Yogyakarta

Keberhasilan pembangunan area tersebut tidak lepas adanya inovasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya melalui Program Gandeng Gendong. 

Dimana program ini melibatkan 5 unsur yakni Kota, Kampung, Kampus, Komunitas, dan Korporat atau yang disingkat 5K.

"Begitu pula yang kita lakukan terhadap Kelompok Tani Sanggrahan 59 Farm. Kami menggerakkan unsur 5 unsur tersebut untuk membantu berkembanmya kelompok tani ini," jelasnya.

Kadri menceritakan Kelompok Tani Sanggrahan 59 Farm berawal dari pertanian sederhana menjadi kampung agro ekowisata melalui integrasi kelompok lingkungan dan budidaya agrokomplek.

"Kelompok Tani ini dalam kesehariannya melakukan sejumlah aktivitas, seperti budidaya maggot, hingga ternak lele dan kambing. Sehingga aktivitas tersebut turut membantu program Pemkot Yogya dalam upaya penanganan masalah sampah," katanya.

Penanganan sampah ini, lanjutnya, dilakukan melalui budidaya magot. Sampah yang diolah merupakan sampah organik berupa sisa makanan. 

Kategori :