Berikut Tempat Wisata yang Menjadi Saksi Bisu Sejarah Berdirinya Kota Yogyakarta

Minggu 20-10-2024,10:50 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Setiap tanggal 7 Oktober tiba, hari itu diperingati sebagai hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jika menurut sejarah, hal ini berkaitan erat dengan proses dibangunnya Keraton Yogyakarta pasca Perjanjian Gianti pada 13 Februari 1755 yang memisahkan antara Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Pasca perjanjian tersebut, Pangeran Mangkubumi yang memiliki gelar Sultan Hamengku Buwono I menetapkan wilayah Mataram sebagai kekuasaannya.

Kemudian, wilayah tersebut diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan ibu kotanya di Yogyakarta.

Sejalan dengan ketetapan itu, sebuah istana atau kantor juga dibangun di wilayah yang sekarang masuk administrasi Kota Yogyakarta.

BACA JUGA : Kebudayaan Jogja Masih Dilakukan Warga Lokal, Tapi Jarang Diketahui Banyak Orang

BACA JUGA : Update Harga Sembako di Jogja dan Sekitarnya: Cabai Turun Harga, Bisa Hemat Uang Lebih Banyak

Istana tersebut resmi ditempati oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tanggal 7 Oktober tahun 1756. Momentum itulah yang sekaligus menjadi tanda berdirinya Kota Yogyakarta.

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui asal mula berdirinya Kota Yogyakarta, kamu bisa mengunjungi sederet tempat wisata berikut ini.

1. Kota Kuno Gede

Kotagede merupakan tempat pusat administrasi kerajaan mataram Islam, ini sebelum beridirinya Keraton Yogyakarta.

Berdirinya kota kuno Kotagede ini bisa dijelajahi dari pendiri Kerjaan Pajang di Jawa Tengah yaitu Sultan Hadiwijaya yang memberi hadiah sebuah wilayah yang dikenal dengan hutan mentaok atau alas mentaok kepada Ki Agen Pemanahan setelah mengalahkan Arya Penangsang.

Ki Ageng Pemanahan kemudian melakukan babat alas di kawasan hutan mentaok yang membentang di wilayah Purwomartani, Banguntapan dan Kotagede saat ini.

Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, keturunannya Danang Sutawijaya atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati mendirikan kerjaan Mataram Islam setelah berhasil mengalahkan kerajaan Pajang dan Kotagede pun menjadi ibu kotanya.

Mesikpun tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, namun sampai saat ini sisa-sisa bangunan kuno masih bisa ditemui di kawasan Kotagede.

Kategori :