DISWAYJOGJA - Kualitas pembangunan DIY harus terus ditingkatkan dan terus dibenahi. Hal itu penting dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kepada publik. Hal itu ditegaskan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat sambutannya pada Rapat Paripurna DPRD DIY, Senin, 20 Mei 2024 di DPRD DIY.
Menurut Sri Sultan, sebagai tindak lanjut penyampaian LKPJ Gubernur DIY Tahun 2023, DPRD DIY telah membentuk pansus.Selanjutnya secara simultan melakukan pencermatan, pembahasan, pendalaman serta dialog bersama OPD terkait terhadap substansi yang disajikan dalam LKPJ.
BACA JUGA:Sri Paduka Beri Apresiasi, DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda/Propemperdais 2024
”Kami mengapresiasi hasil kerja Pansus berupa keputusan DPRD DIY, tentang Catatan dan Rekomendasi DPRD DIY terhadap LKPJ Gubernur DIY Tahun 2023. Kami meyakini bahwa catatan dan rekomendasi tersebut merupakan kontribusi DPRD DIY sebagai wakil rakyat demi perbaikan kinerja Pemda DIY yang memberi manfaat, berkelanjutan dan berkesinambungan,” ungkap Sri Sultan.
Menurut Sri Sultan, catatan dan rekomendasi DPRD DIY terhadap LKPJ Gubernur DIY Tahun 2023, tidak hanya merupakan inspirasi untuk peningkatan kinerja, tetapi menjadi tuntunan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, catatan dan rekomendasi ini juga mendukung upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Selain itu, meningkatkan kualitas pembangunan yang akhirnya dapat mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat DIY.
“Pemda DIY masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi bersama. Saya menyadari bahwa masih terdapat sejumlah tantangan pembangunan daerah masa kini dan masa depan yang perlu diantisipasi, terlebih lagi dengan dinamika nasional dan global yang niscaya mempengaruhi. Karena itu, kualitas pembangunan DIY harus terus ditingkatkan,” imbuh Sri Sultan.
Menurut Sri Sultan, upaya pendistribusian dan penentuan fokus maupun lokus pembangunan daerah harus dilakukan secara lebih tepat dan efektif. Selain itu, upaya kerja sama lintas sektor, dalam bingkai semangat kebersamaan, kegotongroyongan, golong gilig, upaya yang dilakukan diharapkan mampu mengurai persoalan pembangunan daerah.
“Hal ini terutama dalam menekan angka kemiskinan, menurunkan tingkat ketimpangan wilayah maupun pendapatan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, serta menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan lainnya,” kata Sri Sultan. (*)