PAGUYANGAN , DISWAYJOGJA - Petani kentang di sentra penghasil sayur Kecamatan Paguyangan, saat ini tengah bersiap menghadapai musim panen yang di perkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir Desember hingga Januari mendatang.
BACA JUGA:Masak Air Ditinggal ke Sawah, 2 Rumah di Desa Kesuben Tegal Terbakar Menrut Pramono petani Desa Pandasari, sebagian kecil para petani di wilayahnya saat ini sudah mulai memanen tanaman kentang maupun bawang daun dan langsung melempar ke pasaran. "Berbeda dengan sebelumnya, para petani biasanya mengumpulkan lebih dahulu hasil panen dan baru di jual setelah memanen semua tanamannya," kata Pramono, Rabu (20/12 /2023 ). BACA JUGA:Capaian Investasi 2023 di Semester III Berhasil Tembus 10 Besar Jawa Tengah Menurut dia, langkah yang dilakukan petani tersebut sebagai antisipasi datangnya musim panen raya yang berbarengan dengan wilayah lain. "Perkiraan itu mengacu pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Biasanya harga cenderung terus menurun begitu mendekati jadwal panen besar atau panen raya," jelasnya. BACA JUGA:5 Rekomendasi Merk Juicer Terbaik, Nikmati Segarnya Jus Tanpa Perlu Repot Dikatakan, saat ini harga komoditas kentang cenderung stabil, namun kondisi harga fluktuatif akan terjadi seiring dengan semakin dekatnya musim panen raya. "Kondisinya jika sudah panen cenderung harga anjlok, hal ini tentu akibat banyaknya produksi," terangnya. BACA JUGA:5 Rekomendasi Dispenser Terbaik, Dilengkapi Dengan Fitur Canggih, Yuk Cek Apa Saja Mereknya! Khambali selaku anggota kelompok Tani Desa Pandansari mengakui, tanaman kentang maupun bawang daun menjadi andalan bagi sebagian besar masyarakat Desa setempat. Dia berharap, datangnya musim panen raya mendatang, tidak terlalu berdampak pada harga jual hasil panen. "Kami hanya berharap produksi yang tinggi nanti, mampu diimbangi dengan tingginya kebutuhan masyarakat. Sehingga tidak berdampak pada anjloknya harga di pasaran," ungkap dia. BACA JUGA:Kentang Mustofa, Tentang Kisah Jenaka Ir. Soekarno Beserta Resep MembuatnyaSetiap datangnya moment akhir tahun, lanjut dia, maka akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan produk termasuk sayuran di pasaran. Karenanya saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan paguyuban maupun kelompok tani di wilayah lain yang juga sebagai penghasil komoditas yang sama. "Saling bertukar informasi, tujuannya agar bisa mengetahui perkembangan kebutuhan maupun harga pasar," ucapnya. (*)