Perkuat Sumbu Filosofi, Malioboro Culture Vibes 2025 Digelar Awal Desember
Gelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2024 berlangsung meriah digelar setiap Oktober, di mana merupakan karnaval jalanan (art on the street) dengan menggabungkan tema pewayangan yang telah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2016. --Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal menggelar “Malioboro Culture Vibes 2025” pada 1–2 Desember 2025 sebagai upaya menghadirkan wajah baru Malioboro yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh pengunjung.
Kegiatan ini sekaligus menguatkan fungsi Malioboro sebagai ruang publik budaya yang hidup setiap hari, selaras dengan nilai Sumbu Filosofi Yogyakarta yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mengaktifkan kembali Malioboro sebagai kawasan budaya sekaligus ruang interaksi publik yang inklusif.
“Penataan dan uji coba di Malioboro kami lakukan untuk memastikan kawasan ini tetap menjadi ruang publik budaya yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua. Dengan pengelolaan yang lebih baik, pengalaman pengunjung meningkat, aktivitas seni lebih berkualitas, dan dampak ekonomi bagi pelaku usaha juga semakin terasa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/11/2025).
BACA JUGA : Ribuan Orang Meriahkan Kirab Merah Putih di Malioboro, Serukan 16 November sebagai Hari Toleransi Nasional
BACA JUGA : Edukasi Wisatawan Soal Kebersihan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Baru di Malioboro
Penyelenggaraan Malioboro Culture Vibes 2025 menjadi bagian dari uji coba Malioboro sebagai zona pedestrian, di mana pengaturan kawasan dilakukan secara lebih terarah untuk menghadirkan ruang publik yang tertata.
Pemkot juga menerapkan sejumlah kebijakan penunjang, di antaranya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sepanjang Malioboro, penyediaan Tempat Khusus Merokok (TKM) di titik-titik tertentu, penataan seniman jalanan yang kini melalui proses kurasi, penempatan seniman pada titik atraksi resmi, agar pengunjung dapat menikmati pertunjukan tanpa mengganggu alur pedestrian.
"Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan kawasan yang lebih ramah, rapi, dan nyaman untuk wisatawan maupun warga," katanya.
Rangkaian Acara Padat: Seni, Budaya, Kuliner, Olahraga, hingga Musik
Beragam kegiatan disiapkan untuk menghidupkan kreativitas kota, mulai dari Titik Nol hingga sepanjang koridor Malioboro.
BACA JUGA : Renovasi Hotel Cagar Budaya di Malioboro Masuk Tahap Akhir, Sri Sultan Ingatkan Kualitas Detail
BACA JUGA : Naik Andong di Malioboro Kini Bisa Bayar Pakai QRIS, Dorong Digitalisasi Wisata Yogyakarta
Program yang dihadirkan antara lain, Ngopi Pagi di Malioboro, Panggung Sasana Swara Budaya, Malioboro Pedestrian Fashion Show dan fashion show tematik, Talkshow inspiratif, Masak besar 1.000 porsi sayur lodeh (hari pertama) dan brongkos (hari kedua).
Selain itu, ada Pertunjukan tari “Kampung Menari” dari 169 kampung di Kota Yogyakarta, penampilan bregada dan atraksi marching band perguruan tinggi, lari malam “Mlayu Bareng”, Senam Korpri, lomba foto tokoh Malioboro, Fun Walk Museum Tour, hingga Konser musik di Titik Nol Kota Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: