Kompetisi E-Sport di Jogja Tetap Digelar, Dispar Tekankan Edukasi dan Emosional Anak Muda
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti, di Kompleks Balai Kota, Rabu (12/11/2025), menegaskan penyelenggaraan Jogja Game Festival 2025 tetap digelar meskipun muncul kekhawatiran publik terhadap game.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terhadap dampak negatif game online, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta menekankan bahwa penyelenggaraan kompetisi e-sport tetap akan digelar dengan pendekatan pembinaan dan edukasi bagi anak muda.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Dispar dalam memfasilitasi kreativitas generasi muda agar tersalurkan ke arah positif, sekaligus memperkuat kolaborasi antarinstansi dan komunitas di sektor pariwisata kreatif.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dispar Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti, menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta komunitas E-Sport Indonesia, untuk memastikan kegiatan ini berlangsung aman dan mendidik.
“Kami sudah berkolaborasi dengan teman-teman Disdikpora dan komunitas E-Sport Indonesia untuk memastikan pembinaannya. Anak-anak tidak hanya bermain game, tetapi juga dibimbing dari sisi emosional, sosial, dan karakter,” ujar Cesaria di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (12/11/2025).
BACA JUGA : Kemkomdigi: Pembatasan Game Online Masih Dikaji, Konten Kekerasan Masuk Kategori Negatif
BACA JUGA : Yogyakarta Genjot Promosi Pariwisata, Targetkan 11 Juta Wisatawan di Akhir 2025
Menurutnya, kompetisi e-sport bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah pembinaan yang menumbuhkan sportivitas, kerja sama tim, dan kreativitas digital.
Ia menambahkan, game yang digunakan dalam event ini telah melalui seleksi agar sesuai untuk usia pelajar dan tidak mengandung unsur kekerasan berlebihan.
“Gamenya juga kami pilihkan bersama komunitas agar sesuai dan tidak mengganggu anak-anak. Selain e-sport, kami sediakan juga board game dan rally play supaya seimbang antara kegiatan digital dan interaksi sosial,” terangnya.
Cesaria menjelaskan, melalui kegiatan seperti ini, Dispar Yogyakarta berupaya menyalurkan potensi anak muda dalam bentuk kegiatan positif yang tetap relevan dengan perkembangan zaman.
BACA JUGA : Pariwisata DIY Sumbang 34 Persen Ekonomi Daerah, Sri Sultan Dorong Berbasis Budaya dan Teknologi
BACA JUGA : Kota Yogyakarta Optimalkan Enam Daya Tarik Pariwisata di Tengah Efisiensi Anggaran
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem wisata kreatif yang inklusif.
“Pariwisata itu luas dan bersifat borderless. Tidak hanya soal seni dan budaya, tetapi juga bagaimana mengangkat kreativitas anak-anak muda lewat kegiatan yang produktif dan positif seperti e-sport,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
