Din Syamsuddin Minta UMY Rumuskan Strategi Peradaban Global Berbasis Islam

 Din Syamsuddin Minta UMY Rumuskan Strategi Peradaban Global Berbasis Islam

Tokoh Muhammadiyah sekaligus cendekiawan Muslim Din Syamsuddin (kiri) mendorong UMY untuk merumuskan strategi pembangunan peradaban global berbasis Islam, saat menjadi pembicara di UMY, Senin (27/10/2025).--dok. UMY

BANTUL, diswayjogja.id - Tokoh Muhammadiyah sekaligus cendekiawan Muslim Din Syamsuddin mendorong Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk merumuskan strategi pembangunan peradaban global berbasis Islam. 

Din mengatakan perubahan nama fakultas bukan sekadar persoalan rebranding, tetapi harus diikuti dengan penguatan paradigma keilmuan yang berlandaskan tauhid. Dia menekankan pentingnya langkah akademik yang mampu menyatukan ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern.

“Jangan sampai terjadi perubahan nama, tapi isinya sama. Ini bukan hal sederhana. Perubahan nomenklatur harus diarahkan untuk membangun peradaban baru,” ujar Din dalam acara perubahan nomenklatur Fakultas Agama Islam menjadi Fakultas Studi Islam dan Peradaban di UMY, Senin (27/10/2025). 

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan, tantangan umat Islam ke depan menuntut munculnya peradaban alternatif yang mampu menjawab krisis global. 

BACA JUGA : UMY Buka Prodi AI dan Kriminologi, Jawab Tantangan Era Digital dan Sosial Modern

BACA JUGA : UMY Paparkan Sustainability Report 2024, Ada 3.800 Publikasi dan 1.200 Riset

Dia menyinggung kondisi dunia saat ini yang disebut banyak pakar sebagai “world of disorder”, dunia yang penuh ketidakpastian dan disrupsi besar.

Menurut Din, umat Islam harus berperan aktif dalam menciptakan “civilizational alternative” melalui pengembangan ilmu yang berorientasi pada tauhid, integrasi, dan interdisipliner.

“Islam adalah dinul hadarah, agama peradaban. Maka pendidikan Islam, termasuk di UMY, perlu menyiapkan generasi yang memiliki visi peradaban. Bukan hanya sekadar akademik, tapi juga strategi global,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan bahwa upaya integrasi ilmu di lembaga pendidikan Islam tidak boleh berhenti pada jargon, melainkan perlu diterjemahkan dalam bentuk kurikulum dan struktur keilmuan yang baru.

BACA JUGA : Waspadai Rokok Elektrik Diduga Mengandung Narkotika, BNNP DIY Gandeng UMY Perkuat Edukasi ke Mahasiswa

BACA JUGA : Tragedi Runtuhnya Musala di Sidoarjo, Pakar UMY Desak Audit Struktur dan Investigasi Forensik

“Mutlak perlu menghadirkan ilmu-ilmu lain dikaji di sini. Fakultas ini bisa menjadi ummul kuliyyat, ibu dari semua fakultas, karena mempelajari seluruh cabang ilmu dari perspektif Islam,” jelas Din.

Selain berbicara tentang arah pendidikan Islam, Din Syamsuddin juga menyinggung pentingnya kerjasama lintas budaya dan agama dalam membangun perdamaian dunia. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait