Di Detik Akhir, Ustaz Jazir ASP Masih Bicara Amal dan Perjuangan

Di Detik Akhir, Ustaz Jazir ASP Masih Bicara Amal dan Perjuangan

Hingga detik akhir hidupnya, almarhum Ustaz Muhammad Jazir ASP masih berbicara tentang pengabdian umat, wakaf produktif, serta kepedulian sosial. Jenazah dimakamkan di Makam Karangkajen, Yogyakarta, usai Salat Zuhur, Senin (22/12/2025).--dok. Masjid Jogokariyan

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan sekaligus arsitek perjuangan Masjid Jogokariyan, wafat pada Senin (22/12/2025). 

Sosok yang dikenal luas sebagai penggerak manajemen masjid modern di Indonesia hingga Asia itu berpulang dengan meninggalkan jejak pengabdian mendalam bagi umat.

Jenazah almarhum disemayamkan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, sebelum dimakamkan di Makam Karangkajen seusai Salat Zuhur.

Putra bungsu almarhum, Haidar Muhammad Tilmitsani, mengungkapkan bahwa ayahnya meninggal dunia pada dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Menurutnya, almarhum sempat jatuh dalam kondisi tidak sadar sebelum akhirnya dinyatakan wafat.

BACA JUGA : Ustaz Muhammad Jazir ASP Wafat, Muhammadiyah Kehilangan Arsitek Perjuangan Masjid Jogokariyan

BACA JUGA : Masjid Salamad di Vietnam Selatan Jadi Simbol Diplomasi Harmoni Beragama Indonesia

“Pagi tadi sekitar jam empat, kami tidak tahu persis jamnya. Beliau jatuh dan tidak sadar, lalu ketika dicek ternyata sudah meninggal dunia,” ujar Haidar. 

Haidar juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jamaah dan masyarakat yang telah mendoakan serta menshalatkan almarhum.

Menurut Haidar, Ustaz Jazir ASP selama ini menderita penyakit kronis berupa diabetes dan hipertensi yang kemudian berkomplikasi pada ginjal. Sejak 6 November 2025, kondisi kesehatan almarhum terus menurun akibat fungsi ginjal yang semakin melemah.

“Sekitar 45 hari terakhir sejak 6 November, fungsi ginjal beliau sudah sangat menurun. Selama itu beliau lebih banyak berbaring di kasur dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa,” jelasnya.

BACA JUGA : Ratusan Marbot Masjid di Kota Yogyakarta Dapatkan BPJS Ketenagakerjaan Selama 6 Bulan

BACA JUGA : Tradisi Sewindu Jejak Banon, Sri Sultan HB X Robohkan Bata Sisi Selatan Masjid Gedhe

Meski dalam kondisi sakit, semangat perjuangan almarhum tetap menyala hingga detik-detik terakhir. Haidar menuturkan, ayahnya kerap berpesan bahwa pembangunan masjid bukan sekadar membangun fisik bangunan, melainkan membangun peradaban.

“Dari dulu selalu beliau pesankan, renovasi masjid itu bukan hanya soal bangunan, tapi membangun peradaban. Bagi teman-teman yang terinspirasi oleh Bapak, mari kita teruskan perjuangan itu,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: