Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Yogyakarta Siagakan 26 Alat Peringatan Dini Banjir
Ketua KTB, Heru Nugroho Purwanto bersama anggota KTB Jarwo Kuswanto melakukan laporan secara langsung ke BPBD Kota Yogyakarta melalui HT, saat simulasi Early Warning System (EWS), Selasa (4/11/2025).--Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Menyambut datangnya musim hujan dan potensi cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menggandeng Kelompok Tangguh Bencana (KTB) untuk melaksanakan simulasi Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini banjir di lima titik strategis sungai.
Kelima titik tersebut meliputi Sungai Winongo, Sungai Code, Sungai Gajah Wong, Kali Buntung, dan Kali Belik.
BPBD Kota Yogyakarta memastikan seluruh sistem EWS berfungsi dengan baik serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menjelaskan pihaknya melakukan simulasi sebagai langkah antisipatif menghadapi prakiraan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diprediksi berlangsung hingga awal tahun depan.
BACA JUGA : Musim Hujan Mulai Intens, BPBD Yogyakarta Minta Warga Waspadai Banjir dan Pohon Tumbang
BACA JUGA : Proyek Drainase Rp4,18 Miliar Jalan Soepomo Dikebut, Warga Harap Tak Ada Lagi Banjir
“Simulasi ini untuk memastikan seluruh sistem peringatan dini berfungsi dengan baik. Menurut prakiraan BMKG, mulai Oktober hingga Januari nanti akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Saat ini, BPBD Kota Yogyakarta telah memiliki 26 unit perangkat EWS yang tersebar di berbagai sungai. Hidayat memastikan seluruh perangkat beroperasi normal dan dalam kondisi siap digunakan.
“Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi jaringan listrik dan komunikasi. Karena itu, kami juga menyiapkan sistem cadangan seperti radio HT di setiap wilayah agar komunikasi tetap berjalan bila sistem utama terganggu,” tambahnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat, kilat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan puting beliung, khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.
BACA JUGA : BPBD Sleman Petakan Zona Rawan Merapi dan Longsor Prambanan, Material Gunung Capai 4,2 Juta Meter Kubik
BACA JUGA : BPBD Kota Yogyakarta Pastikan Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem, Fokus Evakuasi dan Edukasi Warga Pinggir Sungai
BPBD juga mengoptimalkan peran KTB dengan menugaskan anggota piket dua kali sehari, pukul 09.00 dan 21.00, untuk memantau kondisi wilayah serta melaporkan perkembangan potensi bencana.
“Kami sudah mengirimkan surat edaran kepada seluruh warga terkait masuknya musim cuaca ekstrem. Sosialisasi terus kami lakukan agar masyarakat semakin siap dan tanggap terhadap potensi bencana,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: