6 Pilihan Kuliner Lezat Khas Karo dengan Cita Rasa Memikat, Beberapa Sudah Mulai Langka
6 pilihan kuliner lezat yang mulai langka dari Tanah Karo-Foto by Kompas.com-
diswayjogja.id - Tanah Karo di Sumatera Utara terkenal tidak hanya karena keindahan alam pegunungan dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena kulinernya yang istimewa.
Meskipun BPK dan arsik ikan mas mendominasi ketenaran, sesungguhnya terdapat beragam hidangan khas Karo lain dengan cita rasa dan nilai sejarah tinggi yang kini mulai terabaikan.
Sayangnya, banyak dari kuliner otentik ini kini sulit ditemukan, bukan karena kualitasnya menurun, melainkan karena kendala bahan baku, kerumitan pengolahan, dan minimnya minat generasi muda.
Akibatnya, makanan-makanan ini kini hanya tersaji dalam perhelatan adat atau di desa-desa yang masih memegang erat tradisi.
Mengenal makanan Karo yang terancam punah ini akan menjadi pengalaman berharga bagi pecinta kuliner unik, memberikan kesempatan untuk mencicipinya sebelum benar-benar hilang dari tradisi kuliner Karo.
BACA JUGA : 5 Pilihan Kuliner Legendaris Jogja Dengan Rating Tinggi Tahun 2025, Nomor 3 Jadi Favorit Para Mahasiswa
BACA JUGA : 5 Rekomendasi Kuliner Lezat Dekat Stasiun Lempuyangan Jogja, Kental Sejarah Dengan Cita Rasa Memikat
Kuliner Khas Karo yang Langka
1. Kidu-Kidu
Kidu-kidu adalah hidangan ekstrem khas Karo yang dibuat dari ulat pohon enau atau sagu. Ulat yang biasanya didapat dari batang aren yang membusuk ini, setelah dibersihkan, akan digoreng hingga renyah lalu dimasak menggunakan bumbu istimewa Karo seperti andaliman, kecombrang, kunyit, dan kemiri.
Dulunya, kidu-kidu merupakan santapan istimewa pada upacara adat penting, melambangkan penghormatan bagi tetua dan tamu terhormat.
Hidangan ini menawarkan rasa gurih dengan sensasi tekstur yang khas, namun ketersediaan bahan bakunya yang jarang membuatnya jarang ditemukan dalam santapan sehari-hari masyarakat umum.
2. Cincang Bohan
Cincang bohan adalah sajian unik berupa daging atau ikan yang dicincang, dicampur dengan bumbu khas seperti serai, kelapa parut, cabai, dan andaliman, kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu muda.
Campuran ini dimasak dengan cara dibakar perlahan di atas bara api, sebuah proses yang memerlukan waktu dan keahlian agar bumbu benar-benar meresap.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: