Gerakan Sekolah Bersih, Pemkot Yogyakarta Berikan Apresiasi Generasi Muda

Para pelajar menerima penghargaan dari Pemkot Yogyakarta terkait Gerakan Sekolah Bersih, Rabu (26/3/2025), sebagai wujud penanganan sampah di sekolah dengan berbagai lomba.--Dok. Pemkot Yogyakarta
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan apresiasi penghargaan kepada sejumlah sekolah yang telah berupaya mengatasi permasalahan sampah, melalui inovasi dan lomba kebersihan sekolah.
Lomba Kebersihan Sekolah dan Lomba Foto & Video Pelajar Kota Yogyakarta telah digelar sejak Gerakan Sekolah Bersih pada pertengahan Februari 2025 lalu.
Juara lomba kebersihan diambil dari tiga sekolah terbaik di masing-masing jenjang pendidikan, sehingga terdapat lima kategori pemenang yakni TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA dan SMK.
Melalui motto Tidak Ada Sampah Liar di Sekitar Sekolah, diharapkan dapat mematik satuan pendidikan di Kota Yogyakarta untuk menjaga kebersihan lingkungan yang sehat, nyaman, dan bebas dari sampah, serta turut berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Yogyakarta.
BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Sampah Lebaran 2025, TPA Piyungan Dibuka Darurat
BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto: Skema Kerja Sama Sampah ITF Bawuran Diharapkan Government to Goverment
SMP Stella Duce 1 Yogyakarta menjadi salah satu sekolah terbaik dalam mengatasi permasalahan sampah. Kepala SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, Joko Sunarno menyebutkan sekolahnya menerapkan langkah-langkah pemilahan sampah berdasarkan jenisnya kemudian diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat.
“Plastik digunakan untuk membuat ecobrick, yang dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai keperluan. Daun kering yang sulit terurai untuk dijadikan kompos, kami olah diolah menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif melalui proses pembakaran dan pencampuran dengan bahan tambahan,” ujarnya, saat menerima penghargaan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, SMP Stella Duce 1 juga menerapkan kebijakan ramah lingkungan melalui 7 Gerakan KPKC (Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan). Salah satu fokus utamanya adalah pantang plastik dan anti styrofoam.
Joko mengatakan fokus tersebut melarang penggunaan styrofoam di lingkungan sekolah, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai serta siswa diwajibkan menggunakan alat makan yang dapat digunakan kembali.
BACA JUGA : WALHI Sebut Libur Lebaran Berpotensi Perparah Krisis Sampah di Yogyakarta
BACA JUGA : ITF Bawuran Mampu Olah Sampah 50 Ton Per Hari, Uji Coba Sampel Sampah dari Kawasan Bawuran
“Kami ingin membangun kesadaran di kalangan siswa bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam, menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” katanya.
Salah satu siswa SMA N 6 Yogyakarta, Fatih Ahmad Azadiprasya berhasil meraih juara 3 lomba foto, Optimalisasi Penggunaan Lodong Sisa Dapur (LOSIDA) sebagai Pupuk Tanaman Berkualitas dan juara 2 lomba video dengan judul Pelajar Jogja Peduli Kebersihan Lingkungan Sekitar Sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: