Gerakan Sekolah Bersih, Pemkot Yogyakarta Berikan Apresiasi Generasi Muda

Para pelajar menerima penghargaan dari Pemkot Yogyakarta terkait Gerakan Sekolah Bersih, Rabu (26/3/2025), sebagai wujud penanganan sampah di sekolah dengan berbagai lomba.--Dok. Pemkot Yogyakarta
“Lomba ini sangat inspiratif sekali, semoga lomba ini berkelanjutan ditahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresiasi para peserta lomba yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Yogyakarta. Menurutnya, keterlibatan pelajar dalam lomba ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam membangun budaya hidup bersih.
BACA JUGA : Ubah Kesan Kumuh, Pemkot Yogyakarta Tanam Pohon di Area Depo Sampah
BACA JUGA : Atasi Permasalahan Sampah, Pemkot Yogyakarta Jalin Kerja Sama dengan UGM
“Perubahan yang nyata harus dimulai dari generasi muda. Orang yang berusia 50 tahun ke atas mungkin sulit menjadi motor perubahan, tetapi generasi muda inilah yang bisa menjadi agent of change. Kadang kita lupa bahwa anak-anak muda memiliki cara tersendiri dalam memahami dan menjalankan perubahan,” ujarnya.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyebutkan dalam kampanye kebersihan di Singapura pada tahun 70-an, ada sebuah video yang sangat menyentuh seorang orang tua membuang sampah dari jendela, lalu seorang anak kecil memungutnya kembali. Video ini begitu kuat dampaknya hingga menyentuh hati banyak orang dan memotivasi perubahan. Inilah kekuatan kampanye berbasis visual yang menyentuh emosi.
“Lomba video yang kita adakan ini bukan hanya sekadar mencari pemenang, tetapi lebih dari itu, kita ingin menciptakan materi yang mampu mengubah perilaku masyarakat. Video yang baik adalah video yang bisa menyentuh hati, bukan hanya yang sekadar mengikuti prosedur administratif," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengajak seluruh sekolah untuk menjadikan kegiatan gotong royong sebagai agenda rutin guna menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga meluas ke lingkungan sekitar.
BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto Imbau Hotel dan Rumah Makan Kelola Sampah secara Mandiri
BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto Tak Pakai Mobil Dinas Baru, Alihkan Rp3 Miliar untuk Gerobak Sampah
“Kami berharap, ke depan gotong royong bisa menjadi kegiatan rutin di sekolah-sekolah, minimal sebulan sekali. Ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang membangun nilai kepedulian dan kebersamaan. Anak-anak harus terbiasa merawat lingkungan dan tidak sekadar menggantungkan semuanya pada pihak lain,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: