Terjadinya Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Bantul, Begini Penyebabnya

“Kita awalnya nggak ada masalah tapi permasalah itu kita latah soal pengecer ditiadakan itu bikin gaduh. Jadi kebutuhan rumah tangga yang tadinya cukup satu tabung bisa membeli lebih dari satu akhirnya elpiji 3 kg di pasaran berkurang,” ucapnya.

Ia memastikan stok gas elpiji 3 kg aman dan dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

BACA JUGA : Pemda Bersama Hiswana Migas DIY Mulai Mensosialisasikan Penyesuaian HET LPG 3 Kg ke Agen dan Pangkalan

BACA JUGA : Sejumlah Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di Bantul Keluhkan Kelangkaan Pasokan di Kalangan Konsumen

Bahkan tahun ini Bantul mendapat tambahan kuota elpiji bersubsidi tersebut sebanyak 38.657 mterik ton (MT) atau setara dengan 12.885.667 tabung.

“Tambahnya 15 persen dari tahun lalu. Tambahan kuota ini karena Bantul serapannya paling bagus di DIY,” ujarnya.

Zona mengatakan kuota gas elpiji 3 kg itu merupakan kuota dalam setahun yang didistribusikan melalui agen dan pangkalan sebanyak 1.073.806 tabung per bulan.

Proses pengiriman yang dilakukan pertamina melalui Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ke agen dan pangkalan sebanyak empat kali dalam sebulan.

BACA JUGA : Terkait Larangan Pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kilogram, Begini Respon Pemkab Bantul

BACA JUGA : Pemda DIY Menaikkan HET Gas Elpiji 3 Kilogram Menjadi Rp18.000 per Tabung

Adapun jumlah agen gas elpiji 3 kg di Bantul sebanyak 26, sementara untuk jumlah pangkalan 2.026.

Sementara itu, salah seorang warga di Kelurahan Trirenggo, Bantul, Birtanto mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg akhir-akhir ini. Ia sudah mendatangi beberapa pangkalan namun kosong.

Akhirnya ia dapat dari pengecer. “Harganya Rp25.000 satu tabung,” kata dia. Baginya harga tersebut tidak masalah yang penting mudah mendapatkannya.

Sumber: harianjogja.com