Atasi Persoalan Darurat Sampah, BLPT DIY Luncurkan Incinerator Pembakar Sampah
BLPT DIY luncurkan incinerator pembakar sampah-Foto by Jogjapolitan-
Tema tersebut menggambarkan tiga aspek penting dalam perkembangan Yogyakarta yaitu "Tumata" yang berarti tertata, "Tuwuh" yang berarti tumbuh, dan "Ngrembaka" yang berarti berkembang.
"HUT ini bukan sekadar merayakan usia, tetapi menegaskan arah pembangunan yang jelas. Yogyakarta tidak hanya bertumbuh, namun berkembang dengan kesadaran kolektif dari masyarakatnya," ujarnya.
Tema "Jogja Tumata Tuwuh Ngrembaka" mencerminkan filosofi yang mendalam tentang perjalanan DIY.
BACA JUGA : 13 Ribu Lebih Hektare Sawah Akan Panen, DP3 Sleman Pastikan Petani Bisa Nikmati Harga Gabah yang Sesuai
BACA JUGA : Anak Dengan Disabilitas Dilibatkan Dalam Musrenbang Kota Yogyakarta, Penuhi Hak Anak
"Tumata" (tertata) menandakan bahwa Yogyakarta terus menata diri dengan bijaksana, berlandaskan nilai luhur dan filosofi yang telah diwariskan oleh leluhur.
Bidang Penataan yang Digarap
Penataan mencakup berbagai bidang, mulai dari tata kota hingga kesejahteraan sosial, yang mendukung harmoni dan keberlanjutan.
"Tuwuh" (tumbuh) menunjukkan bahwa Yogyakarta terus berkembang pesat dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, ekonomi kreatif, dan inovasi, yang berpijak pada kekayaan budaya.
Sementara itu, "Ngrembaka" (berkembang) melambangkan kemajuan dan kesejahteraan yang semakin meningkat.
Yogyakarta tumbuh dan berkembang pesat, membawa harapan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Logo yang Gambarkan Semangat Yogyakarta
Logo yang diluncurkan menggambarkan semangat Yogyakarta yang terus menjaga tradisi sambil beradaptasi dengan kemajuan zaman.
Dengan warna hijau dan kuning, yang dikenal sebagai "pare anom", logo ini merepresentasikan kekayaan alam dan budaya Yogyakarta. Ikon Jatilan, yang terintegrasi dalam desain logo, menjadi simbol dari budaya yang tak ternilai harganya, sebagai nafas kehidupan DIY.
Beny mengingatkan, rakyat adalah pelaku utama perubahan. Rakyat bukan sekadar penerima kebijakan, tetapi arsitek masa depan. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kita bisa mewujudkan Yogyakarta yang lebih baik.
“Masyarakat yang sejahtera tumbuh dari keberagaman aspirasi, ide, dan peran aktif setiap warganya,” kata Beny.
BACA JUGA : Jaga Mutu Layanan Kesehatan, Puskesmas Pakualaman Yogyakarta Jalani Proses Akreditasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id