Pemkot Yogyakarta Tambah Relawan SAPA di Wilayah, Kuatkan Perlindungan Anak dan Perempuan
![Pemkot Yogyakarta Tambah Relawan SAPA di Wilayah, Kuatkan Perlindungan Anak dan Perempuan](https://jogja.disway.id/upload/1b626c75dcad5400e8dd63f6ecee7a7d.jpg)
Pemkot Yogyakarta melalui DP3AP2KB berencana menambah empat Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) pada tahun 2025-warta.jogjakota.go.id-
Ia berharap, semakin banyak relawan yang peduli terhadap isu perempuan dan anak. Sehingga, semakin besar pula upaya untuk mengurangi kekerasan yang terjadi di masyarakat.
“Dengan penambahan jumlah relawan SAPA pada tahun 2025, diharapkan bisa lebih banyak lagi keluarga yang terlindungi dan permasalahan kekerasan dapat ditekan secara signifikan. Selain itu, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta menciptakan masyarakat yang lebih aman dan sejahtera,” ungkapnya.
BACA JUGA : Bertajuk Rembug Perempuan Jogja, Wakil Gubernur DIY Berharap akan Kebangkitan Ekonomi Perempuan
Salah satu Relawan SAPA di Kelurahan Giwangan, Esti Rahayu menyampaikan, bahwa kehadiran relawan sering kali membuat beberapa warga merasa risih atau canggung.
Namun, dengan pendekatan yang lebih intensif dan bersahabat, Esti dan rekan-rekannya berusaha menjembatani dan menciptakan suasana yang lebih nyaman untuk masyarakat, khususnya dalam hal perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Keberadaan relawan kadang bisa membuat warga merasa risih, apalagi ketika kami mulai masuk dalam ruang pribadi mereka. karena itu, kami melakukan pendekatan yang lebih intensif agar mereka merasa lebih terbuka dan menerima bantuan yang kami tawarkan,” katanya.
Ia berharap, agar ada perhatian khusus terhadap remaja di Kelurahan Giwangan, terutama untuk penguatan peran organisasi seperti Pik-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), Takmir Masjid, dan Karang Taruna.
BACA JUGA : Putus Rantai Kekerasan pada Perempuan, Pemkot Yogyakarta Gelar Seminar Hari Anti Kekerasan 2024
BACA JUGA : SIGAB Indonesia: 183 Kasus Kekerasan yang Menimpa Perempuan Difabel
Mereka meminta adanya subsidi pendanaan untuk mendukung pelatihan dan kegiatan yang melibatkan anak muda dan komunitas setempat.
“Pik-R, Takmir masjid, dan Karang Taruna memiliki potensi besar dalam membentuk karakter dan memberikan edukasi yang diperlukan. Dengan adanya dana yang cukup, kami bisa lebih maksimal dalam mengadakan pelatihan dan berbagai kegiatan positif yang bisa memperkaya wawasan anak-anak muda di sini,” tambah Esti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: warta.jogjakota.go.id