Kasus Keracunan Makanan di Tempel dan Mlati Sleman, Dinkes Yogyakarta Lakukan Investigasi Epidemiologi
![Kasus Keracunan Makanan di Tempel dan Mlati Sleman, Dinkes Yogyakarta Lakukan Investigasi Epidemiologi](https://jogja.disway.id/upload/1cb2597cd12340362e6dce20f5b6dde8.jpg)
Dinkes Yogyakarta lakukan Investigasi Epidomiologi terkait kasus keracunaan massal di Tempel dan Mlati-Foto by Suara Jogja-
JOGJA, diswayjogja.id - Dua kasus diduga keracunan makanan terjadi di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel dan Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman.
Data terakhir, ada lebih kurang 160 warga yang bergejala mual, demam hingga nyeri otot.
Puluhan warga di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena gejala tak kunjung membaik setelah diberi penanganan medis di Posko.
Dari kedua kasus keracunan massal itu ada satu makanan yang diduga kuat menjadi penyebab keracunan sedikitnya 160 warga dari pesta pernikahan dan acara arisan warga.
Pemeriksaan sampel makanan sedang dilakukan untuk melihat kandungan makanan yang dikonsumsi warga.
BACA JUGA : Keracunan Massal di Sleman, Dinkes Tetapkan Kejadian Luar Biasa
BACA JUGA : PDAB Tirtatama DIY Perluas Jaringan Penyediaan Air Bersih di Perkotaan
Jumlah Korban Keracunan Massal
Jumlah korban keracunan massal setelah mengonsumsi makanan disebuah pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel masih bertambah.
Data terakhir, ada lebih kurang 160 warga yang bergejala mual, demam hingga nyeri otot.
Puluhan warga di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena gejala tak kunjung membaik setelah diberi penanganan medis di Posko.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati menyampaikan pasien yang diobservasi di posko penanganan dan dirujuk ke rumah sakit, umumnya akibat nyeri otot yang tak kunjung sembuh.
Suhu tubuh juga tidak menurun padahal sudah diberi obat-obatan.
Posko Pelayanan Pasien
Pantauan dilokasi, posko yang didirikan di Klinik Islam H.M Sosromiharjo Tempel ini terus melayani pasien.
Pasien yang datang ada yang dirawat dan diobservasi di posko, kemudian pulang dan ada juga yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan lebih intensif di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com