Perubahan Kebijakan, Pengecer Gas Melon di Yogyakarta Akhirnya Bisa Kembali Berjualan
Pengecer gas melon di Yogyakarta lega sudah bisa berjualan kembali-Foto by Olenka.id-
BACA JUGA : Menko Airlangga Hartarto Minta Kampus Dukung Agenda Hilirisasi Nasional
Pengecer Gas Merasa Lega
Sementara itu pengecer gas LPG 3 Kilogram di Gowongan, Kota Yogyakarta bernama Yati akhirnya merasa lega, seusai pemerintah kembali mempersilakan pengecer menjual gas melon.
Sebagaimana diberitakan, Presiden Prabowo Subianto membatalkan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang sempat melarang pengecer menjual gas melon mulai 1 Februari 2025 kemarin.
"Beberapa hari ini sempat syok dan bingung kenapa kok tiba-tiba ndak boleh jual gas melon, padahal biasanya boleh saja ambil di pangkalan. Untungnya sudah bisa jualan lagi sekarang," katanya di Yogyakarta, Selasa (04/2/2025).
Padahal sehari-hari, perempuan penjual gorengan yang disetor ke beberapa angkringan ini sengaja menjadi pengecer gas melon untuk tetangga kiri-kanan.
Membantu Menambah Penghasilan
Meski untungnya tak seberapa antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah, uang itu sangat membantu dirinya menambah penghasilan.
Apalagi suaminya tidak bisa lagi bekerja karena mengidap penyakit. Yati akhirnya berjualan gas melon dan gorengan untuk menyambung hidup.
Wanita 60-an tahun ini mengaku selalu mengambil gas melon di pangkalan yang berada di kampung setiap Selasa dan Jumat.
"Paling bisa ambil dua, soalnya pangkalan membatasi tiap Selasa dan Jumat hanya ada 30-40 gas yang dibagi-bagi ke pengecer," jelasnya.
BACA JUGA : Terpilih Aklamasi, 14 Klub Renang Sepakat Tunjuk Fauzan Rasyid Jadi Ketua Akuatik Brebes
BACA JUGA : Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana
Hanya Ambil Untung Sedikit
Yati menambahkan, dia mengambil gas melon dari pangkalan dengan harga Rp16.000-Rp17.000 per buah.
Dia kemudian menjual kembali gas melon tersebut pada pembeli sebesar Rp19.000-Rp20.000 per buah.
"Saya nggak mau ambil untung banyak, wong yang beli juga tetangga sendiri," jelasnya.
Perasaan yang sama juga dirasakan Yani, seorang pemilik warung yang menjadi pengecer gas melon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com