Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana

Menko PMK Pratikno Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Penanganan Bencana

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, memastikan efisiensi anggaran tak bakal ganggu penanganan bencana, saat di Universitas Gadjah Mada, Selasa (4/2/2025).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, memastikan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini tak menganggu penanganan bencana di Indonesia. Pratikno mengatakan ada dana siap pakai yang dialokasikan.

"Dengan efisiensi ini, alokasi anggaran bisa didedikasikan untuk lebih pelayanan langsung kepada masyarakat. Dana siap pakai kalau diperlukan, maka itu ada alokasi budget yang akan dialokasikan," ujar Pratikno saat ditemui di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (4/2/2025).

Pratikno menjelaskan, dana siap pakai tersebut disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang biasa dilakukan dengan melalui respon cepat untuk melakukan pertolongan masyarakat.

Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran tersebut justru membuat anggaran yang tersedia bisa dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk dalam penanganan bencana. 

BACA JUGA : Hadapi Ancaman Bencana Longsor, BPBD Kabupaten Sleman Lakukan Beberapa Mitigasi Pencegahan

BACA JUGA : Status Siaga Darurat Bencana di Jogja Diperpanjang hingga Februari, BPBD Siapkan Langkah Mitigasi Penting

"Arahan Bapak Presiden memang untuk melakukan efisiensi. Dan itu baguslah bagi kita, kemudian birokrasi di seluruh jajaran pemerintahan, bekerja keras untuk menyisir melakukan efisiensi bahwa kemudian setiap operasional cost birokrasi kita kurangi. Jadi, kita dedikasikan untuk pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Menanggapi potensi bencana akibat munculnya bibit siklon tropis di Samudera Hindia, Menko Pratikno mengatakan pihaknya berkordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca.

"Jadi, memang kita antisipasi terus. BMKG selalu meng-upgrade potensi-potensi bencana, sebagaimana kita tahu memang ada perubahan iklim itu nyata dan harus kita antisipasi," jelasnya.

Selain itu, Pratikno mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin untuk mengurangi resiko bencana melalui perbaikan infrastruktru, edukasi ke masyarakat dan kesiapsiagaan dari pemerintah daerah terkait keberadaan penanggulangan bencana daerah. 

BACA JUGA : Pemkab Sleman Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Selama Musim Penghujan di Akhir Tahun Ini

BACA JUGA : Cuaca Ekstrem Mulai Bulan Depan, Pemkot Yogyakarta Keluarkan Status Siaga Darurat

"Nanti jangka menengahnya, kami sudah terus koordinasi, terutama dengan Kemenko Infrastruktur, bahwa infrastruktur terus diperbaiki. Sungai-sungai normalisasi, waduk juga dinormalisasi untuk mengurangi  potensi risiko bencana," tuturnya.

Mengantisipasi cuaca ekstrem, pemerintah juga melakukan langkah penetapan status tangga darurat di beberapa daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: