Tim Dosen UKDW Buka Peluang Kreasi Cipta Anak-anak Disabilitas Intelektual Melalui Kegiatan Art Therapy
![Tim Dosen UKDW Buka Peluang Kreasi Cipta Anak-anak Disabilitas Intelektual Melalui Kegiatan Art Therapy](https://jogja.disway.id/upload/e9b24d4db466c71477f0141b064447be.jpg)
Tim dosen UKDW menggali cara meningkatkan aktualisasi diri anak-anak Disabilitas Intelektual dan melibatkan orang tua melalui kegiatan art therapy Batik Umpluk-beritajogja.com-
Ketua Tim Pengabdi, Winta Tridhatu, menyampaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi anak dengan Disabilitas Intelektual agar bisa mengaktualisasikan diri mereka dan membangun koneksi antara anak dan orang tua.
“Dari hasil evaluasi yang didapatkan terapi seni Batik Umpluk memiliki potensi sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan koneksi antara orang tua dengan anak-anak Disabilitas Intelektual,” terangnya.
BACA JUGA : SPR B RSJP Magelang Gelar Reuni Akbar, Dihadiri Ratusan Alumni Dari Angkatan 1971-1981
BACA JUGA : Mengenal AKBP Ary Murtini, Kapolres Gunungkidul Menginspirasi dan Memiliki Kecintaan Terhadap Batik Tulis
Adapun pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi 3 tahapan yakni membangun koneksi – rasa, pengenalan metode dan alat – cara dan karsa cipta – kreasi.
Aktivitas kreasi Batik Umpluk memiliki pembekalan dan prosedur yang cukup mudah untuk diikuti oleh orang tua maupun anak yang belun pernah melakukannya.
Pengembangan motif yang dilakukan secara mandiri terinspirasi dari beberapa istilah khas Yogyakarta, seperti Golong Gilig, Gandeng Renteng, Pala Gumantung, Pala Kasimpar, Gugur Gunung, dan Holopis Kontul Baris.
Salah satu guru SLB Negeri Pembina Yogyakarta menyatakan sangat terbantu karena orang tua bisa melihat kapabilitas motorik dan kognitif dari anak-anak mereka.
BACA JUGA : Wamenpar Kunjungi Kulonprogo, Petakan Potensi Desa Wisata Tinalah dan Pandanrejo
BACA JUGA : Pelantikan Rektor Baru Periode 2025-2030, Mendiktisaintek: UNY Harus Jadi Pelopor Pendidikan Transformatif
Hal ini sangat penting agar keahlian yang telah diberikan guru di sekolah dapat dipantau dan diteruskan oleh orang tua.
“Keberhasilan proses pengabdian ini menginisiasi kedua mitra dan para orang tua – partisipan untuk membentuk Koperasi Batik Umpluk. Sehingga strategi keberlanjutan untuk kemandirian anak-anak dengan Disabilitas Intelektual dapat dilakukan,” imbuh Winta Tridhatu.
Selain itu juga diadakan penyuluhan pertolongan pertama pada luka bakar, setelah menganalisa resiko dari kegiatan membatik serta minimnya pengetahuan tentang resiko kegiatan membatik dan penanganan yang harus dilakukan.
“Kegiatan terapi seni Batik Umpluk telah dipresentasikan pada Sendimas ke-9 di Semarang akhir tahun lalu dan mendapatkan apresiasi Best Paper. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan mental, kepercayaan diri dan kemandirian, terutama bagi anak-anak dengan Disabilitas Intelektual, serta membuka pikiran akan peluang kreasi cipta yang dapat ditingkatkan ke level kewirausahaan,” pungkas Winta Tridhatu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: beritajogja.com