Korban Hanyut di Pantai Drini Gunungkidul, 1 Pelajar SMP Mojokerto Ditemukan

Korban Hanyut di Pantai Drini Gunungkidul, 1 Pelajar SMP Mojokerto Ditemukan

Tim gabungan tengah melakukan proses pencarian korban di bibir Pantai Drini, Gunungkidul, DIY.--Basarnas Yogyakarta

GUNUNGKIDUL, diswayjogja.id - Satu pelajar asal SMP Negeri 7 Mojokerto, Jawa Timur, yang sebelumnya hilang di Pantai Drini Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah ditemukan, pada kedalaman belasan meter.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengungkapkan tim gabungan pencarian yang menemukan korban tersebut dengan melakukan penyelaman dan ditemukan 100 meter dari lokasi kejadian.

"Korban sudah ditemukan dengan jarak 100 meter arah selatan dari lokasi, pada pukul 07.30 WIB," ungkap Surisdiyanto, Rabu (29/1/2025).

Surisdiyanto menjelaskan korban dibawa langsung ke RSUD Saptosari untuk dilakukan proses identifikasi, guna memastikan identitas korban tersebut. 

BACA JUGA : 13 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul, 3 Pelajar Meninggal Dunia

BACA JUGA : Hendak Raih Ikan, Pemancing di Gunungkidul Terseret Ombak, Begini Kronologinya

Korban yang bermain air di bibir pantai, diduga hanyut dan terseret arus kemudian langsung tenggelam. Hal ini tampak pada posisi korban yang ditemukan tim saat melakukan penyelaman.

"Korban ditemukan di kedalaman kurang lebih di 10 sampai 15 meter," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 13 wisatawan terseret ombak saat bermain air di Pantai Drini Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, (28/1/2025).

Wisatawan tersebut merupakan pelajar asal SMP Negeri 7 Mojokerto, Jawa Timur dan 3 orang dipastikan meninggal dunia.

BACA JUGA : Kementerian Pariwisata dan Pemda DIY Gaungkan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Parangtritis

BACA JUGA : WALHI Yogyakarta dan Forum Peduli Gadingsari Tolak Pembuangan Sampah di Pantai Pandansari Bantul

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengungkapkan persitiwa tersebut bermula saat saat rombongan datang pada pukul 6.30 WIB. Setibanya di Pantai Drini, para siswa langsung bermain air di bibir pantai.

"Mereka ini bermain air di area palung. Petugas sudah mengingatkan kalau area itu berbahaya tapi tidak diindahkan," ungkap Surisdiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: