Libur Panjang 600 Ribu Wisatawan Kunjungi Yogyakarta, BLKK DIY Monitor Potensi Virus HMPV
BLKK DIY memonitor potensi masuknya virus HMPV ke Yogyakarta-jogja.suara.com-
Diantaranya layanan kalibrasi yang digunakan oleh rumah sakit, puskesmas, klinik kecantikan, hingga masyarakat umum.
Misalnya, tensimeter dan oksimeter yang dimiliki masyarakat juga dapat dikalibrasi di balai tersebut.
BACA JUGA : Pemkot Tanjungbalai Pelajari Inovasi Layanan Kesehatan di Kota Yogyakarta
“Yang paling banyak berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, terutama untuk kalibrasi alat-alat kesehatan. Selain itu, kami juga melayani pengelolaan limbah dari rumah sakit, hotel, dan industri. Jadi, meskipun segmennya beragam, setiap segmen memiliki kebutuhan yang cukup seimbang,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan laporan masuknya HMPV di Yogyakarta.
Dinkes memonitor saat pergerakan wisatawan yang terlalu ramai selama libur imlek dan Isra Miraj.
“Antisipasi harus dilakukan, kalau mereka [wisatawan] merasa demam atau panas, mereka bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi, sampai hari ini, kita belum menerima laporan adanya kasus positif HMPV,” ungkapnya.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta dan BPJS Kesehatan Kerja Sama Ciptakan Ekosistem Kesehatan Berkualitas
Namun Pembajun optimis, maraknya HMPV bukan sesuatu yang perlu dijadikan keresahan. Sebenarnya, gejalanya hanya berupa panas, flu dan batuk, tetapi tidak sampai mengakibatkan kondisi yang parah.
“Sampai sekarang, belum ada kasus, tetapi setidaknya kita tetap memonitor situasi ini,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.suara.com