DP3 Sleman Terus Berupaya Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani, Tingkatkan Kualitas Produksi Padi
DP3 Sleman dorong peningkatan keterampilan petani agar kualitas dan kuantitas produksinya lebih tinggi-jogja.suara.com-
“Kemudian juga teknologi penyimpanan, yakni cara dan lama penyimpanan, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas dan menekan susut hasil,” katanya.
Manajer Pengadaan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta Fansuri Perbatasi mengatakan, Bulog terus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas PPL, Gapoktan, Penggilingan, terkait HPP yang baru.
BACA JUGA : Temui Perwakilan Petani Sleman dan Dengarkan Aspirasi, Harda-Danang Bakal Remajakan Pohon Salak Pondoh
BACA JUGA : Petani Milenial di Sleman Sukses Manfaatkan Teknologi Modern, Pemkab Berikan Apresiasi
“Ketentuan HPP baru ini berlaku mulai 15 Januari 2025. Melalui sosialisasi diharapkan ada pemahaman yang sama mengenai harga dan kualitas yang ditentukan,” katanya.
Ia mengatakan, harga pembelian Bulog kepada petani sesuai dengan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2025, yaitu Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.
Kemudian Gabah Kering Panen (GKP) di penggilingan sebesar Rp6.700 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, GKG di penggilingan sebesar Rp8.000 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen.
“Selanjutnya Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen serta Beras di Gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kilogram dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen dan butir menir maksimal 2 persen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.suara.com