Inilah Tips Memilih Pinjaman Online Legal Yang Aman, Agar Nasabah Terhindar Dari Penipuan

Pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK menawarkan beberapa manfaat yang patut dipertimbangkan, yaitu:

• Solusi untuk Kebutuhan Mendesak
• Bisa Digunakan Sebagai Modal Usaha
• Keamanan Terjamin
• Kemudahan Akses
• Terhindar dari Penipuan

BACA JUGA : Perbandingan Bunga 5 Pinjol Legal Paling Banyak Digunakan, Calon Nasabah Wajib Paham!

BACA JUGA : 5 Tips Menghindari Kendala Saat Membayar Pinjaman di Pinjol Legal OJK

5.Baca Detail Syarat dan Ketentuan

Sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman uang secara online, pastikan kamu membaca semua syarat dan ketentuan yang berlaku dengan teliti agar tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari.

Perhatikan informasi terkait bunga, biaya tambahan, dan tenor pinjaman hindari platform pinjol yang memberikan informasi tidak transparan atau sulit dimengerti.

6.Layanan Konsumen

Sebagai lembaga keuangan yang telah mendapat izin resmi dari OJK, penyedia pinjaman online wajib menyediakan layanan konsumen yang responsif dan mudah diakses.

Pinjaman Online legal yang terpercaya seharusnya memiliki layanan konsumen yang dapat dihubungi melalui telepon, email, WhatsApp, atau langsung datang ke kantor.

Layanan ini berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, memastikan bahwa setiap transaksi berjalan lancar, dan mengatasi segala permasalahan.

BACA JUGA : Butuh Dana Cepat tapi Tak Ingin Terbebani? Ini 5 Rekomendasi Pinjol Legal Bunga Rendah Paling Dicari

BACA JUGA : Tips Menghapus Data di Aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) dan Membedakan Pinjol Legal dan Ilegal

7.Suku Bunga dan Biaya

Sebelum mengajukan pinjaman online, pastikan kamu memahami berapa suku bunga yang ditawarkan, hindari platform pinjol yang menawarkan suku bunga terlalu tinggi atau biaya tersembunyi yang tidak dijelaskan secara transparan.

Pinjaman Online legal yang terdaftar di OJK rata-rata menetapkan suku bunga tidak lebih dari 0,4% per hari, sebaliknya pinjol ilegal sering menetapkan bunga tinggi hingga mencapai 40% dari total pinjaman.

Sumber: