Adanya Rasionalisasi untuk Program MBG, Program Padat Karya di Sleman Hanya Digelar di Tujuh Lokasi
Program padat karya di Sleman hanya digelar di tujuh lokasi-harianjogja.com-
BACA JUGA : Pelantikan Ketua DPRD Berfokus Pada Sinergi Pembangunan Yogyakarta
Sumaryati menegaskan program padat karya sangat bermanfaat bagi peserta program. Peserta yang berstatus penganggur atau setengah penganggur mendapah upah untuk beraktivitas atau mengembangkannya untuk usaha.
Dari sisi insfrastruktur, cor blok dapat mempersingkat waktu dan mempermudah petani dapat mengangkut hasil panen.
“Februari mulai kontrak dan pelaksanaan. Masuk lebaran, berhenti. Nanti separuh lagi di Mei. Total tujuh lokasi. Nanti biar ketika ada alokasi lagi di APBD-P bisa persiapan,” pungkasnya.
Panewu Cangkringan, Djaka Sumarsono mengatakan program padat karya sangat bermanfaat dan berdampak terhadap produktivitas hasil pertanian.
BACA JUGA : Safari Syawalan di Bantul, Sri Sultan ; Reformasi Kalurahan Libatkan Masyarakat sebagai Subjek Pembangunan
BACA JUGA : Apresiasi Hasil Pansus DPRD, Sri Sultan Tekankan Kualitas Pembangunan DIY Harus Terus Meningkat
Peningkatan produktivitas pertanian akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ada beberapa titik ruas jalan yang belum disemen dan dicor juga di Cangkringan. Harapan saya ada alokasi lagi padat karya ini,” kata Djaka.
Djaka menambahkan Kapanewon Cangkringan memiliki beberapa potensi seperti cabai, padi, bawang merah. Guna membawa dan mendistribusikan hasil pertanian ini jalan usaha tani sangat penting.
Padahal, jalan usaha tani yang ada masih berupa tanah. Apabila hujan turun, jalan ini akan sulit untuk dilewati kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com