Pedagang Ternak di Sleman Resah, Harga Pasaran Sapi Anjlok Hingga Rp2 Juta Akibat PMK
Suasana di pasar hewan Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman-jogja.tribunnews.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Pedagang sapi di Kabupaten Sleman gelisah karena harga pasaran sapi anjlok hingga Rp 2 juta per ekor.
Hal ini dampak dari kemunculan kembali wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak berkuku belah. Harga sapi yang merosot tentu berdampak pada pendapatan.
Prayitno, pedagang sapi di Pasar Hewan Ambarketawang, Kabupaten Sleman meluapkan keresahannya. Menurut dia selain harga jual yang merosot, penjualan ternak juga lesu karena transaksi mengalami penurunan.
“(Sekarang) cuma bawa satu sapi (untuk dijual). Karena kondisinya seperti ini, jualan susah. Biasanya bawa 4-5 ekor laku semua,” katanya, Jumat (10/1/2025).
BACA JUGA : Kasus PMK di DIY 64 Ekor Mati, Tertinggi di Gunungkidul
BACA JUGA : Sudah 30 Sapi Mati Karena PMK, DPRD Bantul Dorong Penetapan KLB PMK
Semenjak kemunculan kembali wabah PMK, harga sapi menurun. Ia mencontohkan, jika biasanya satu ekor sapi bisa laku terjual hingga Rp 10 juta namun kali ini dengan kualitas yang sama cuma dihargai Rp 8-8,5 juta.
Barjono menimpali, untuk pasaran kali ini ia dan rekannya, Prayitno membawa satu ekor sapi. Sapi telah laku terjual tetapi keuntungan yang didapat sangat minim karena harganya anjlok.
“Ini cuma untung Rp 250 ribu. Dipotong operasional, bayar mobil, tinggal sisa Rp 100 ribu. Ini untuk dua orang,” ujar warga Caturharjo itu, lalu tertawa sembari menunjukkan selembar uang seratus ribu rupiah.
Transaksi jual beli ternak, khususnya sapi di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman, semenjak kemunculan PMK, merosot tajam. Penurunan transaksi bahkan menyentuh hingga 80 persen dari biasanya.
BACA JUGA : Pakar UGM Desak Vaksinasi Menyeluruh Terakait Kasus PMK yang Kembali Melonjak
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Tingkatkan Kewaspadaan PMK Pada Sapi, Pemantauan Kondisi dan Edukasi
Selain mengakibatkan kelesuan ekonomi pedagang juga berdampak terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Sleman yang didapat dari retribusi pasar hewan.
Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping Kabupaten Sleman, Yuda Andi Nugroho mengungkapkan, transaksi ternak di Pasar Hewan Ambarketawang biasanya mencapai 30-50 ekor dari jumlah ternak masuk 270-300 ekor sapi per kegiatan pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.tribunnews.com