Berada di Angka 1,7 Persen, Inflasi 2024 di Yogyakarta Terkendali dengan Baik

Berada di Angka 1,7 Persen, Inflasi 2024 di Yogyakarta Terkendali dengan Baik

Inflasi di Yogyakarta pada tahun 2024 terbilang aman dan terkendali-Foto by warta.jogjakota.go.id-

JOGJA, diswayjogja.id - Inflasi di Kota Yogyakarta selama 2024 relatif terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Secara tahunan, inflasi Desember 2024 berada di angka 1,7 persen, sama dengan inflasi year-to-date. 

Meskipun secara month to month bulan Desember dibanding bulan November 2024 berada di angka 0,48 persen

Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni, menyampaikan bahwa inflasi di Kota Yogyakarta sepanjang tahun 2024 berhasil dikendalikan dengan baik, tercatat sebesar 1,73 persen secara tahunan (year-on-year). 

Secara tahunan, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 6,49 persen dan tahun 2023 sebesar 3,17 persen.

"Kalau dilihat secara keseluruhan relatif terkendali dibanding tahun-tahun terakhir karena tahun lalu masih 3 persen, tahun ini hanya 1,7 persen. Inflasi dan deflasi berimbang," jelas Mainil saat di Kantor BPS Kota Jogja, Kamis (2/1/2025).

BACA JUGA : Kunjungan Wisatawan di DIY Sepanjang 2024 Mencapai 34,2 Juta Orang, Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir

BACA JUGA : Awal Tahun 2025 Penumpang KA Masih Tinggi, Stasiun Yogyakarta Beri Fasilitas Pembersih Sepatu Elektrik

Tak Ada Kenaikan Signifikan

Berdasarkan catatannya, selama 2024 kondisi inflasi dan deflasi terbilang imbang. Tak ada kondisi kenaikan harga yang terlalu signifikan. 

Menurutnya, penurunan ini didorong oleh stabilitas harga bahan pokok, seperti beras, yang tahun ini tidak mengalami lonjakan berarti. 

Sebelumnya, pada tahun 2023 terjadi kenaikan harga beras sehingga menjadi salah satu penyumbang utama inflasi. 

Selain itu, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat pada akhir tahun turut membantu meredam inflasi. 

Meski demikian, Mainil mencatat ada kenaikan pada harga tiket kereta api, yang kemungkinan dipengaruhi oleh peningkatan kualitas layanan.

Fluktuasi Harga Bahan Makanan

“Biasanya, Desember menjadi bulan yang berpotensi mendorong inflasi karena tingginya permintaan selama liburan. Namun, kebijakan tiket pesawat terbaru justru menyebabkan penurunan harga transportasi udara. Fasilitas yang lebih modern, seperti sistem pintu otomatis di stasiun, mungkin menjadi salah satu faktor kenaikan harga tiket kereta api. Namun, secara keseluruhan, dampaknya terhadap inflasi tetap terkendali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: warta.jogjakota.go.id